"Saya berpikir dalam positive thinking saja, Pak Jusuf kan bukan anak yang muda lagi, tokoh senior, punya jam terbang yang luar biasa. Saya pikir pasti beliau mengambil langkah-langkah ini atas dasar kepentingan kebangsaan, itu yang dia prioritaskan. Dan saya yakin itu," ujar Paloh di kampus ABN Partai NasDem, Jl Pancoran Timur II No 1, Cikoko, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Presiden mau Pak Jusuf? Kan saya katakan, konsistensi daripada sikap Partai NasDem ini adalah melimpahkan, memberikan, kewenangan hak sepenuhnya, hak prerogatif kepada Presiden Jokowi untuk memilih wakilnya. Sampai menit ini pun saya katakan begitu, baik itu kepada siapa pun yang memang diharapkan tepat diajak bersama beliau mengawali lagi pemerintahan baru, kita dukung sepenuhnya itu," katanya.
Meski JK sudah dua kali mengemban jabatan wapres, Paloh tetap yakin keputusan yang diambil JK adalah yang terbaik untuk kepentingan bangsa. NasDem pun menunggu kebijaksanaan dari JK.
"Pasti kan kita menanti keteladanan dari waktu ke waktu. Kalau memang masalahnya ini dianggap ini masih dalam koridor keteladanan, masih dalam koridor kepantasan, masih dalam koridor mementingkan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok, partai, dan pribadi, maka bagus saja," ungkapnya.
Saat ditanya apakah NasDem akan mendukung JK jika memiliki peluang, Paloh kembali menegaskan, keputusan ada di Jokowi.
"Kalau itulah komitmen, keinginannya. Saya katakan bagi, NasDem apa yang dipilih khusus untuk jabatan wakil presiden oleh Presiden Jokowi, dia ada di sana," tegasnya.
"Tergantung Pak Jokowi. Jadi tanya yang lebih dasar lagi kepada Presiden Jokowi, benar nih, nggak salah nih. Nah, itu tanya kepada Presiden Jokowi," lanjutnya.
Paloh juga mengaku hingga saat ini NasDem belum dimintai masukan oleh Jokowi terkait sosok cawapresnya. "Sampai sekarang belum, nah ini, nanti kalau kita ditanya, ya kita kasih masukan," tuturnya. (nvl/rvk)











































