Ini Wawancara Lengkap dengan Kapitra Ampera soal Jadi Caleg PDIP

Ini Wawancara Lengkap dengan Kapitra Ampera soal Jadi Caleg PDIP

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 18 Jul 2018 16:47 WIB
Kapitra Ampera (Ari Saputra/detikcom)


T: Selain PDIP ada yang menawarkan caleg?
J: Nggak ada, cuma PDIP.

T: Posisi sekarang mengklarifikasi?
J: Saya ingin konfirmasi, tidak ada partai lain selain PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

T: Diminta jawab apa?
J: Itu yang tiga hal. Kalau tiga hal itu direalisasikan, why not.

Katakanlah kalau umpamanya saya caleg PDIP, lalu saya murtad? Saya kafir? Saya munafik? Yang benar aja dong.

T: PDIP dituduh partai komunis?
J: Itu Anda yang bilang hati-hati loh. Kita ini punya manfaat nggak bagi banyak manusia, bisa bermanfaat tidak. Kita ini berada dalam dua sisi, kita dengan kemanusiaan, kita dengan Tuhan kita.

Ini ada tanggung jawab, dua-dua punya tanggung jawab. Jangan cepat nge-judge orang ya toh.

Berarti kalau gue masuk PDIP gue cebong dong? Ngarang aja. Gue nggak boleh ke masjid dong? Kata siapa?

Berapa persen orang Islam yang pilih PDIP dan berapa persen orang di struktur PDIP itu orang Islam? Kalau nggak salah data dari yang saya baca dari statement, siapa itu kemarin di TV, 70 persen katanya dia melakukan penelitian. Dia bilang 70 persen strukturnya orang Islam, nah gimana?

T: Yang dukung pemerintah dituduh Syiah?
J: Berapa persen orang Syiah di sini? Berapa persen JIL, berapa persen Syiah, berapa persen orang yang milih Jokowi sebagai presiden.


T: Ketika Anda pindah PDIP...?
J: Saya tidak pindah, saya ada di masjid ini.

T: PDIP yang mencalonkan?
J: Satu-satunya parpol yang mencalonkan saya PDIP

T: Kalau tiga poin (syarat) terpenuhi?
J: Saya masuk PDIP.

T: Artinya Anda siap mendukung Jokowi?
J: Oo... saya katakan ini pencalegan, ini pencalegan. Saya dukung Habib Rizieq Syihab, saya ingin Habib Rizieq Syihab jadi presiden, bukan yang lain.

T: Tapi kan Habib Rizieq Syihab sampai sekarang belum ada parpol yang mencalonkan?
J: Itu dia kenapa partai-partai tidak mencalonkan dia, itu satu kemarahan saya, dia yang jungkir balik, dia yang berdarah-darah lalu orang lain dicalonkan presiden, saya nggak rela juga.

T: Habib Rizieq Syihab nggak mau jadi presiden katanya?
J: Itu HRS, tapi kita umat (keinginan umat).

Kita sebagai umat Islam kecewa dong kenapa sih waktu di-polling, Habib Rizieq Syihab direkomendasi PA 212 kok, (urutan) pertama namanya. Tapi nggak pernah dibicarakan, dibilang elektabilitas sekian.

Saya tidak bicara Prabowo, saya bicara parpol yang katanya mendukung aksi bela Islam tapi tidak mau mencalonkan Habib Rizieq Syihab.

T: Anda kecewa dengan hal itu?
J: Kecewa.

T: Bila Anda di PDIP, tapi tidak dukung Jokowi?
J: Nggak ada urusan, urusan gue konteks ini.

T: Ada yang menyatakan PDIP tidak takut ditinggalkan umat, tapi di daerah jeblok. PDIP disebut ketakutan, lalu Anda ditarik?
J: Saya saja belum tentu dipilih orang, emang saya pengaruhnya apa? Kalau Habib Rizieq Syihab, Bachtiar Nasir pengaruhnya besar.

(fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads