"Saya kira Pak JK ini lebih cocok jadi king maker ya. Karena beliau sendiri yang sudah mengatakan itu," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Fadli mengaku beberapa kali mendengar pernyataan JK yang sebenarnya tak ingin kembali maju di Pilpres 2019. Hal ini lantaran UUD 1945 tak memungkinkan JK maju untuk ketiga kalinya menjadi cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira Pak JK sendiri sudah mengatakan kan tidak akan maju. Saya rasa beliau orang yang bijaksana," ujarnya.
Namun, nyatanya, ada pihak yang mewacanakan melakukan uji materi UU Pemilu dan penafsiran UUD 1945 soal masa jabatan cawapres. Hal ini bermula dari keinginan PDIP menjadikan JK sebagai wapres Jokowi.
Golkar, partai JK bernaung, juga disebutkan menunggu fatwa dari MK terkait penafsiran masa jabatan itu.
Baca juga: Siapa Cawapres yang Cocok di Mata Jokowi? |
Menurut Fadli, sebaiknya tak ada pihak yang memaksakan agar landasan konstitusi masa jabatan cawapres itu berubah. Ia menjelaskan UUD 1945 itu telah dirumuskan dengan matang.
"Saya kira undang-undang dibuat tidak hanya karena kepentingan pragmatis untuk jangka waktu pendek. Tapi sudah melalui proses naskah akademik. Ada kajian dan sebagainya," ujar Fadli.
"Jadi jangan karena kepentingan jangka pendek, dia diubah yang saya kira bertentangan dengan semangat konstitusi kita yang 2 kali (periode)," imbuhnya.
JK sendiri sebelumnya sudah angkat bicara soal wacana duet jilid II ini. JK meminta aturan soal pencapresan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dilihat lagi.
"Saya tentu tidak memberikan komentar, karena saya memberikan terima kasih sekali lagi atas usulan-usulan ini, tapi terakhirnya kembali kepada konstitusi," kata JK kepada wartawan di sela acara Rapimnas Institut Lembang 9 di Hotel Aryaduta, Jl Prajurit KKO Usman, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (26/2).
Sementara itu, Jokowi dalam satu acara, Mata Najwa, menyebut dirinya masih ingin JK menjadi pendampingnya asalkan tak terbentur konstitusi.
"Kalau memang UU, konstitusi memperbolehkan, kenapa tidak. Ya termasuk yang terbaik kan Pak JK, ya beliau menurut saya yang terbaik," kata Jokowi saat ditanya Najwa Shihab apakah Jusuf Kalla masuk bursa cawapresnya. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini