"Saya berterima kasih atas polling itu yang memberikan penilaian yang baik bagi kita semua yang bekerja di pemerintahan. Tentu tujuan utamanya agar rakyat maju. Karena kalau rakyat merasa baik, tentu ada kemajuan yang dicapai," ujar JK di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
JK mengatakan ingin beristirahat setelah jabatannya sebagai wapres periode ini selesai. Lagi pula, menurutnya, konstitusi sudah menetapkan presiden dan wakil presiden yang sudah menjabat dua kali tidak dapat maju kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK pun mengucapkan terima kasih atas tanggapan baik terhadap kinerjanya bersama Jokowi. Dia menilai kerja bersama Jokowi merupakan suatu amanah yang harus dilaksanakan dengan baik.
"Saya berterima kasih kepada setiap tanggapan-tanggapan yang baik atas apa yang kita kerjakan selama ini. Ya bagi saya, bekerja bersama dengan Pak Jokowi suatu tugas yang amanah yang harus kita laksanakan dengan baik," ucap JK.
JK pun mengaku akan mempertimbangkan untuk maju kembali sebagai cawapres jika konstitusi mengizinkan. "Nanti kita pikirkan (jika konstitusi mengizinkan). Tapi kan konstitusi berbunyi begitu (hanya dua kali). Nanti kita perhatikan, lihat," tuturnya.
Selama menjabat bersama Jokowi, JK menilai Jokowi sebagai sosok yang sederhana. "Semuanya baik, Pak Jokowi orang sederhana. Tidak banyak masalah kita, kita bisa bekerja bersama," imbuh JK.
JK menjadi cawapres terkuat Jokowi dari survei Litbang Kompas yang dipublikasikan Selasa (24/4/2018). Selain JK (15,7 persen responden), Prabowo adalah kandidat cawapres terkuat Jokowi dengan dukungan 8,8 persen responden.
Survei tersebut dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik. Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen.
Berikut hasil lengkap survei Litbang Kompas soal elektabilitas cawapres Jokowi:
Jusuf Kalla: 15,7%
Prabowo Subianto: 8,8%
Gatot Nurmantyo: 5,3%
Susi Pudjiastuti: 4,8%
Mahfud MD: 3,8%
Wiranto: 3,2%
Agus Harimurti Yudhoyono: 3,1%
Sri Mulyani: 2,8%
Tri Rismaharini: 2,7%
Anies Baswedan: 1,9%
Tokoh lain: 16,6%
Tidak tahu: 23,2%
Rahasia: 8,2%
Keterangan: Terdapat 24 tokoh lainnya dengan tingkat keterpilihan di bawah 1,5 persen. (nvl/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini