"Masih ada masih ada niat (untuk mengusung JK sebagai cawapres) itu. Tetapi Pak JK ini dihadapkan dalam satu ketentuan deal konstitusi bahwa apa presiden ataupun wapres yang sudah dua kali memimpin sudah tidak bisa lagi, tentu akan diproses di MK. Tapi kan itu satu tahap yang, katakanlah, kalau menjadi oke, tentu Golkar akan mempertimbangkan untuk mendukung Pak JK lagi," kata Fahmi di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau ternyata tidak, tentu Golkar akan mencari calon yang lain yang menurut pertimbangan kami mencari tokoh lain itu tidak terlalu sulit dan rumit, karena kita punya calon," ujarnya.
Fahmi tidak menampik bahwa kader potensial itu adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya, pencalonan Airlangga sebagai cawapres Jokowi sudah dibahas saat munaslub dan rakernas partai berlambang pohon beringin itu.
Baca juga: Golkar Tak 'Ngoyo' Posisi Cawapres |
"Pada waktu munaslub, isu itu sudah diangkat. Bagaimana kalau Partai Golkar ajukan ketua umumnya sebagai cawapres. kemarin pada waktu rakernas juga, isu itu juga diangkat juga mencalonkan Ketua Umum sebagai cawapres," tutupnya. (yas/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini