Namun, ada hal lain dibalik kejadian tersebut. Salah satunya adalah kisah Muksalmina, warga Alue Rambong, Kecamatan Pereulak, Aceh Timur, Aceh. Dia mengaku tidak pernah membayangkan kejadian demikian. Padahal, dia bukan sebagai pekerja tambang ilegal tersebut. Dia hanya sebagai penonton yang penasaran melihat dahsyatnya semburan minyak sebelum terjadi ledakan.
![]() |
"Saya awalnya tidak tahu. Ada kawan yang bilang bahwa ada sumur warga sedang dilakukan pengeboran banyak mengeluarkan minyak seperti semburan. Saya penasaran dan berangkat ke lokasi tersebut," kata Muksalmina kepada detikcom di RS Sultan Abdul Aziz Pereulak, Jumat (27/4/2018).
Muksal berkisah setelah dia dan sejumlah warga tiba di lokasi. Dia langsung melihat semburan minyak tersebut. Sesaat kemudian, kawannya memanggil bahwa ada api yang terus menjalar dan langsung meledakkan sumur yang sedang ada semburan minyak.
"Waktu itu ramai orang. Saya dipanggil sama teman kalau di belakang saya ada api yang sedang menjalar dan meledakkan semburan minyak tersebut. Saya dan masyarakat kocar-kacir, sementara para pekerja terjebak kobaran api. Saya langsung lari sementara mereka saya lihat sudah kaki kena api," sebut Muksal.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kejadian itu, Muksalmina akhirnya terpaksa mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Pereulak bersama puluhan korban lain baik disitu maupun di RS lainnya. Sementara 21 orang dinyatakan tewas.
Tonton juga video tentang "Korban yang Melawan Luka Bakar di RS Peureulak" (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini