Padahal, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial dan BPBA telah menyalurkan bantuan ke lokasi kejadian untuk kebutuhan pengungsi. Namun, sebagian kepala keluarga pengungsi masih belum menerima bantuan apapun dan terpaksa harus tidur di sebuah bangunan sementara milik warga lainnya.
Salah seorang pengungsi, Sainam mengatakan semenjak kejadian itu dirinya terpaksa ke luar dari rumah karena merasa takut tiba-tiba terjadi ledakan selanjutnya. Setelah mengungsi, dirinya mengaku sampai hari ini belum menerima bantuan apapun dari pemerintah maupun pejabat setempat yang menangani masalah sumur minyak meledak tersebut.
Termasuk, Sainam harus tidur bersama tujuh orang keluarganya di bangunan terbuka dengan beralaskan terpal dan kain-kain seadanya.
"Sejak kejadian itu sampai sekarang saya mengungsi. Ya tidur di tempat seadanya saja di atas tumpukan barang-barang. Tidak ada bantuan, selama di sini makan dan minum beli sendiri. Kami di sini 7 orang. Rumah saya berjarak 40 meter dari titik semburan sumur minyak tersebut," kata Sainam kepada detikcom, Jumat (27/4/2018).
Sainam berharap agar pejabat setempat dapat melihat kondisi mereka yang belum ditangani. Jika ada bantuan, semoga disalurkan secara merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video tentang "Kondisi Korban Ledakan Sumur Minyak Aceh"
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini