Martak mengatakan pertemuan itu berlangsung secara tertutup. Pertemuan itu diawali dengan salat berjemaah dan diskusi. Kemudian masing-masing pihak saling curhat.
"Jadi gini, pertama itu dibuka, kita salat, salat zuhur paling tidak makan buah. Setelah itu kita diskusi, Presiden menceritakan semua keluhan-keluhan, hujatan-hujatan yang jatuh kepada dia termasuk komunis, dia itu komunis, dianggap membagi-bagikan tanah, dianggap menambah beban utang negara, terus beliau mengklarifikasi," kata Martak di restoran Larazetta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu per satu dia (Jokowi) klarifikasi bahwa itu bukan dia semua yang melakukan. Itu adalah warisan dari Presiden yang sebelumnya. Cuman beliau memang tidak mau menimbulkan satu konflik, jadi ya sudah lah diterima saja. Itu ucapan beliau," imbuh pria yang juga Ketum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama itu.
Setelah itu pihaknya baru menyampaikan keberatannya soal kriminalisasi terhadap ulama. Dalam pertemuan itu, Tim 11 Alumni 212 meminta pemerintah menghentikan kriminalisasi terhadap ulama.
"Setelah itu baru kami menyampaikan aspirasi daripada umat Islam dan para ulama, tokoh-tokoh nasional yang menurut kami adalah dikriminalisasi atau tidak mendapat perlakuan yang adil. Nah setelah itu kita makan siang. Di makan siang ada sedikit diskusi lagi setelah itu kita bubar," ucapnya.
Setelah mendengarkan aspirasi para ulama, Martak mengatakan respons Jokowi cukup baik. Martak mengatakan Jokowi akan berbicara dengan aparat terkait kasus kriminalisasi ulama.
Baca juga: Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PA 212 |
"Jadi Presiden menyatakan bahwa Presiden akan berbicara dengan pimpinan-pimpinan aparat yang menangani masalah-masalah tersebut. itu jelas, mudah-mudahan ada hasil. Namanya juga kan kita berikhtiar. Ya kita tidak mau mencari musuh, tidak mau menambah lawan kita berikhtiar sebagai warga negara kita harus melakukan segala sesuatu sesuai koridor hukum. jelas," ucapnya.
Pertemuan tertutup itu dilakukan pada Minggu (22/4) lalu di Bogor, Jawa Barat. Dari foto yang diperoleh detikcom, Jokowi bertemu dengan Al-Khaththath, Sobri Lubis, Usamah Hisyam, Slamet Maarif, dan Yusuf Marta. (yld/jbr)











































