PA 212 Bertemu Jokowi: Siapa Pengundang, Siapa Diundang?

PA 212 Bertemu Jokowi: Siapa Pengundang, Siapa Diundang?

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 25 Apr 2018 15:59 WIB
Tim 11 PA 212 menjelaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi. (Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Persaudaraan Alumni (212) menegaskan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo membicarakan masalah kriminalisasi ulama, bukan urusan politik. Siapa yang lebih dulu berinisiatif melakukan pertemuan?

"Saya kira tidak ada kesepakatan apa pun. Kita baru memberikan mungkin harapan, imbauan, atau sedikit tekanan kepada beliau agar segera menyelesaikan kebijakan, dalam pandangan kami, kebijakan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212, yang mana semua kita ingin diselesaikan," kata Sekretaris Tim 11 Alumni 212 Muhammad al-Khaththath dalam jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Al-Khaththath menegaskan pertemuan pada Minggu (22/4) dilakukan setelah pihak PA 212 menerima undangan. "Ada undangan itu, kita segera datang," sebutnya.

Sementara itu, Ketum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam mengatakan pertemuan PA 212 dengan Jokowi sudah lama direncanakan. Rencana pertemuan, menurutnya, berawal dari rapat rencana kepulangan Habib Rizieq Syihab ke Indonesia pada 21 Februari.

Saat itu digelar pertemuan yang membahas prosedur kepulangan Rizieq agar aman dan tertib.

"Maka kita sepakat perlu segera memberi penjelasan utuh kepada Bapak Presiden tentang masalah kriminalisasi dan kita ulama mendapat persetujuan Habib Rizieq di Mekah untuk bisa menemui Bapak Presiden," sambungnya.

Usamah saat itu diberi amanat tim untuk menghubungi Istana. Namun pertemuan tak kunjung terlaksana karena sejumlah kesibukan Presiden.



Komunikasi dengan pihak Istana berlanjut hingga akhirnya pada 19 April, Usamah diminta datang ke Istana bertemu dengan Jokowi. Jokowi dalam pertemuan empat mata menanyakan topik bahasan rencana pertemuan Tim 11 dengan Jokowi.

"Presiden menanyakan Pak Usamah rencana pertemuan Tim 11 apa kontennya. Saya bilang tunggal Pak Presiden, pertama selain silaturahmi, kedua bagaimana agar kriminalisasi ulama dihentikan. Saya menyampaikan pertemuan ini penting agar miskomunikasi Presiden dan ulama bisa cair, penting untuk upaya menghentikan kriminalisasi karena penanggung jawab negara tertinggi Presiden RI," sambungnya.

Usamah saat itu menekankan soal bagaimana Presiden menyikapi permasalahan terhadap ulama. Jokowi saat itu menyatakan akan membahas lebih dulu rencana pertemuan dengan tim kecil.




"Malam hari saya dapat kontak dari Istana, disiapkan waktu hari Minggu. Tadinya kita mengharapkan salat subuh berjemaah, tapi Presiden karena ada kesibukan lain, maka dilakukan di Istana Bogor kita minta salat zuhur berjemaah. Tidak ada yang menghubungkan, tidak ada yang diundang, karena ini kesepakatan saja," kata Usamah.

Al-Khaththath dalam tanya-jawab wartawan lantas menegaskan ulang soal undangan dari Istana. "Posisi terakhir kita itu diundang, cukup itu saja," ujarnya.


Tonton juga video tentang "Presidium 212 Gelar Konpers Tandingan"

[Gambas:Video 20detik]


(fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads