detikcom mendatangi lokasi tersebut pada Minggu (8/4) lalu. Beberapa siswa baru saja pulang dari sekolah. Mereka menyeberangi sungai menggunakan sebuah ban yang ditarik siswa lainnya.
Karena hanya ada satu, ban tersebut hanya boleh dinaiki siswa SD dan pelajar perempuan. Beberapa siswa lain berenang sambil mengangkat tasnya dengan satu tangan. Ada di antara mereka yang terseret arus hingga beberapa meter dari tempat awal mereka renang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seorang warga juga pernah dimakamkan tanpa disalati terlebih dahulu. Sebab, pemuka agama tak dapat menyeberang sungai yang deras.
Pembangunan jembatan di lokasi ini sudah dilakukan sejak 2015. Namun, hingga hari ini belum selesai. Pembangunan jembatan terhambat karena tak tersedianya tali jembatan.
Ketua DPRD Maros Chaidir Syam dan Bupati Maros Hatta Rahman ikut saweran menyumbang material bahan bangunan. Pemda berjanji akan menyelesaikan pembangunan itu.
"Beliau (bupati) akan berpartisipasi akan membantu. Pada intinya, Bupati, insyaallah, dia akan menyelesaikan," kata Chaidir saat berbincang dengan detikcom, Rabu (18/4) kemarin.
![]() |
"Kita terbuka untuk bantuan (dari mana pun). Tidak ada masalah," lanjut Chaidir.
detikcom juga mengajak para pembaca untuk ikut berkontribusi membangun jembatan Maros bersama-sama. Lewat situs kitabisa.com, dikumpulkan dana dengan target Rp 200 juta untuk membangun jembatan.
Pada Kamis (19/4/2018) pukul 10.36 WIB, terpantau sudah ada dana terkumpul sebesar Rp 37.061.411 yang berasal dari 152 donatur.
Donasi diberikan dengan nominal beragam dari Rp 10.000 hingga Rp 5 juta. Masih dibutuhkan dana sebanyak Rp 163 juta lagi untuk membangun jembatan di Maros.
Yuk, bersama kita bantu warga dan para siswa di Dusun Damma!
(jbr/fjp)