DPRD: Bupati Janji akan Selesaikan Jembatan Maros

DPRD: Bupati Janji akan Selesaikan Jembatan Maros

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 18 Apr 2018 17:02 WIB
Foto: Moehammad Bakrie/detikcom
Jakarta - Pembangunan jembatan di Maros, Sulawesi Selatan, tak kunjung rampung sehingga menyebabkan siswa-siswi harus menyeberangi sungai yang deras demi berangkat ke sekolah. detikcom mengajak semua pihak berpartisipasi membangun jembatan Maros bersama-sama.

detikcom bekerja sama dengan kitabisa.com sedang mengumpulkan donasi dengan target Rp 200 juta. Dipantau detikcom pada Rabu (18/4/2018), pukul 15.08 WIB, dana yang terkumpul baru sebesar Rp 22.654.124 dari 59 orang.

Artinya, masih kurang Rp 177 juta lagi dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan di Maros.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pembangunan jembatan yang berlokasi di Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Maros, Sulawesi Selatan, itu masih terhambat penyediaan tali jembatan. Menurut Ketua DPRD Maros Chaidir Syam, Bupati Maros Hatta Rahman telah ikut saweran pribadi menyumbang material bahan bangunan jembatan.

"Beliau (bupati) akan berpartisipasi akan membantu. Pada intinya, Bupati, insyaallah, dia akan menyelesaikan," kata Chaidir saat berbincang dengan detikcom, Rabu (18/4/2018).

"Kita terbuka untuk bantuan (dari mana pun). Tidak ada masalah," lanjut Chaidir.

Siswa menyeberangi sungai deras ke sekolahSiswa menyeberangi sungai deras untuk ke sekolah. (Moehammad Bakrie/detikcom)

Beberapa donatur yang mengirimkan bantuan lewat kitabisa.com menyampaikan harapan agar jembatan di Maros ini bisa segera terbangun. Nominal donasi pun bervariasi, dari Rp 10 ribu hingga jutaan rupiah.

"Semoga bisa membantu saudara-saudara di Sulawesi," kata Syarif pada pukul 12.43 WIB tadi.

"Mudah-mudahan cepat tercukupi biayanya," kata Harta Gunawan, pada pukul 10.49 WIB tadi.

"PENDIDIKAN NOMOR 1," kata donatur anonim pada pukul 10.16 tadi.

"Semoga cepat terealisasi," kata akun anonim pada Selasa (17/4) kemarin.


Perlu diketahui, pembangunan jembatan Maros ini tak kunjung rampung sejak 2015. Maka warga, tak terkecuali siswa-siswi, harus menyeberangi sungai yang deras sehingga membahayakan keselamatan. Bahkan sudah ada korban jiwa. Beberapa tahun lalu, seorang ibu yang membawa dua anaknya menyeberang sungai itu hanyut dan semua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tak hanya itu, seorang warga yang meninggal dunia pun terpaksa tidak disalatkan karena tidak satu pun pemuka agama yang datang karena kondisi air deras.

Saat detikcom berkunjung ke lokasi itu, Minggu (8/4), siswa yang baru saja pulang dari sekolah menyeberang sungai menggunakan ban yang ditarik oleh siswa lainnya. Itu pun hanya ada satu-satunya ban, sehingga siswa itu harus bolak-balik menjemput.

Ban itu hanya boleh dinaiki siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan pelajar perempuan. Siswa lainnya berenang sambil membawa tas masing-masing menggunakan satu tangan. Bahkan beberapa dari mereka pun terseret arus hingga beberapa meter dari tempat awal mereka berenang.

Yuk patungan membangun jembatan Maros! (tfq/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads