58 Orang Bantu Bangun Jembatan Maros, Masih Perlu Rp 177 Juta

58 Orang Bantu Bangun Jembatan Maros, Masih Perlu Rp 177 Juta

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 18 Apr 2018 15:27 WIB
Para siswa berangkat ke sekolah dengan menyeberangi sungai di Maros, Sulsel. (Moehammad Bakrie/ detikcom)
Maros - Donasi untuk pembangunan jembatan di Sulawesi Selatan baru terkumpul Rp 22 juta. Masih kurang Rp 177 juta lagi dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan di Maros, Sulawesi Selatan.

Donasi dikirimkan lewat situs kitabisa.com. Dipantau detikcom pada Rabu (18/4/2018), pukul 15.08 WIB, dana yang terkumpul baru sebesar Rp 22.654.124,00 dari 59 orang.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana yang ditargetkan terkumpul adalah Rp 200 juta. Artinya, donasi yang terkumpul sampai saat ini baru 11%.

Bermacam-macam nominal donasi, dari Rp 10 ribu hingga jutaan Rupiah. Mereka juga menyampaikan harapan untuk pembangunan jembatan yang penting bagi akses anak sekolah itu.

"Semoga bisa membantu saudara-saudara di Sulawesi," kata Syarif pukul 12.43 WIB tadi.



"Mudah-mudahan cepat tercukupin biayanya," kata Harta Gunawan pukul 10.49 WIB tadi.

"PENDIDIKAN NOMOR 1," kata donatur Anonim pukul 10.16 tadi.

"Semoga cepat terealisasi," kata akun anonim pada Selasa (17/4) kemarin.

58 Orang Berdonasi Bangun Jembatan, Masih Perlu Rp 177 JutaMenyeberangi sungai demi ke sekolah. (Moehammad Bakrie/ detikcom)


Jembatan ini rencananya akan dibangun di Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Maros, Sulawesi Selatan. Sebenarnya ada rencana pembangunan jembatan, namun tak kunjung rampung sejak 2015 lalu.

Maka warga, tak terkecuali siswa-siswi sekolah, harus menyeberangi sungai yang deras demi berangkat ke sekolah. Ini berbahaya.



Sungai yang harus diseberangi para siswa ini sudah menelan korban jiwa. Beberapa tahun lalu, seorang ibu yang membawa dua anaknya menyeberang sungai itu, hanyut dan semua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tak hanya itu, seorang warga yang meninggal dunia tidak disalatkan karena tidak satupun pemuka agama yang datang karena kondisi air deras.

Saat detikcom berkunjung ke lokasi itu, Minggu (8/4/2018), siswa yang baru saja pulang dari sekolahnya menyeberang sungai dengan menggunakan ban yang ditarik oleh siswa lainnya. Itupun hanya ada satu-satunya ban, sehingga siswa itu harus bolak-balik menjemput.

Ban itu hanya boleh dinaiki oleh siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan juga pelajar perempuan. Siswa lainnya, berenang sambil membawa tas mereka dengan menggunakan satu tangan. Bahkan, beberapa dari mereka pun terseret arus hingga beberapa meter dari tempat awal mereka berenang.

Yuk, ikut berdonasi membangun jembatan masa depan bagi anak-anak Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Sulsel. Dengan begitu, mereka tak perlu lagi bertaruh nyawa dengan menyeberangi sungai deras ketika ingin berangkat ke sekolah.




(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads