"Saya secara pribadi kok tidak setuju, karena ini proses kedaulatan rakyat. Pemilihan kepala desa pun dipilih langsung oleh rakyat, pemilihan presiden pun dipilih oleh rakyat. Sehingga memilih kepala daerah yang amanah, kepala daerah yang dipahami oleh masyarakat pemilih," kata Tjahjo di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (12/3/2018).
Menurut Tjahjo, alasan pemilihan gubernur oleh presiden karena adanya kasus korupsi kepala daerah tidaklah tepat. Sebab, korupsi terjadi karena perilaku, bukan karena sistem pemilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usulan Tommy mengenai pemilihan gubernur oleh presiden disampaikan Sekjen Demisioner Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang. Menurut Andi, alasan Tommy adalah gubernur merupakan perwakilan presiden di daerah, sehingga harus dipilih langsung oleh presiden, sama halnya menteri.
"Gubernur kan seperti pembantu presiden lainnya, seperti menteri. Kan jadi hemat juga negara, menghindari konflik antar-warga negara juga," papar Andi kepada wartawan, siang tadi. (zak/nvl)