Sketsa Wajah Terduga Peneror Novel Disebut Berbeda, Ini Kata Polisi

Sketsa Wajah Terduga Peneror Novel Disebut Berbeda, Ini Kata Polisi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 17:29 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -
Sketsa wajah terduga pelaku teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang dirilis Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana disebut berbeda dengan sketsa yang dirilis Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz. Polisi menjelaskan sketsa wajah terduga pelaku teror itu memang ada tiga.

"Jadi memang sketsa Pak Kapolri itu yang, ada juga, kan ada tiga sketsa itu semua. Jadi bukan yang Pak Kapolri itu sama yang kemarin, tidak. Makanya harus diikuti dari awal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Argo menerangkan tiga sketsa itu telah diklarifikasi oleh penyidik kepada saksi. Namun satu sketsa tidak disampaikan oleh Kapolda Metro saat rilis di KPK karena telah disampaikan oleh Kapolri di Istana.
"Jadi ada tiga sketsa yang diklarifikasi, makanya ya itu kemarin. Jadi begini, yang satu sudah, masak dicek kembali, kan pasti perkembangan ada dua lagi, jadi tiga," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut tidak ada perkembangan baru terkait penyelidikan teror terhadap Novel Baswedan. Dahnil juga menyebut sketsa yang dirilis Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana berbeda dengan sketsa terduga pelaku yang dirilis Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz, Jumat (24/11).
"Kedua sketsa yang dihasilkan berbeda dengan sketsa yang dirilis oleh Kapolri ketika beliau dipanggil Presiden Joko Widodo. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan baru adalah perbedaan itu? Dan kenapa bisa berbeda? Itu justru menjadi pertanyaan besar," kata Dahnil, Sabtu (25/11).
(knv/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads