Kapal Selam KRI Nagapasa-403
![]() |
Kapal selam KRI Nagapasa-403 merupakan alutsista terbaru dan tercanggih milik TNI Angkatan Laut. Kapal selam ini dilengkapi torpedo black shark yang memiliki panjang 6,3 meter dengan diameter 533 mm. Torpedo ini memiliki jarak luncur ideal 50 kilometer dengan kecepatan 50 knot.
Indonesia memesan 3 kapal selam sejenis kepada perusahaan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd di Korea Selatan. KRI Nagapasa-403 merupakan kepal selam pertama yang pembuatannya telah rampung. Dalam rangka transfer of technology sekaligus transfer of knowledge, pembangunan kapal selam ketiga direncanakan akan dilaksanakan di galangan PT PAL Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal ini juga dilengkapi senjata kelas berat buatan Whitehead Alenia Sistemi Subacquei (WASS) Italia serta didukung kemampuan lainnya, seperti naval combat management system-nya menggunakan MSI-90U Mk 2, Kongsberg Defence Systems.
Untuk navigasi, kapal selam ini menggunakan Sagem's Sigma 40XP Inertial Navigation System dan Integrating Navigation and Tactical Systems serta OSI Maritime Systems ECPINS-W.
KRI Raden Eddy Martadinata-331
![]() |
Kapal perang KRI RE Martadinata-331 merupakan kapal berteknologi PKR SIGMA 10514 yang dibangun di galangan kapal dalam negeri, PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS). Kapal tempur ini didesain untuk menjalankan berbagai misi, seperti peperangan antikapal atas air, peperangan antikapal selam, peperangan antiserangan udara, serta peperangan elektronika.
Kecanggihan teknologi yang dimiliki menjadikan kapal ini sebagai pimpinan kapal perang yang dilengkapi berbagai sistem persenjataan. Persenjataan tersebut dari meriam, rudal, torpedo, hingga teknologi peperangan elektronika.
"Peralatan kapal dilengkapi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Baik itu meriam, kemudian rudal, torpedo, kemudian peperangan elektronika," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi di kompleks Satuan I Koarmabar Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 7 April 2017.
Ade mengatakan kapal ini bernilai USD 220 juta. Kapal ini juga ditambahi beberapa peralatan sehingga total nilai kapal ini mencapai sekitar USD 340 juta. Menurutnya, peralatan tersebut dibuat dengan konsep pasang-lepas (plug and play).
Di lokasi yang sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan alutsista tidak berhenti pada KRI RE Martadinata, yang secara organik fokus pada wilayah timur perairan Indonesia.
Kendaraan Taktis P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
![]() |
Salah satu yang menjadi perhatian publik pada HUT TNI ke-72 adalah kendaraan tempur taktis P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle). Kendaraan buatan perusahaan swasta dalam negeri, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE), ini menjadi salah satu andalan pasukan elite TNI AD Kopassus. Selain Kopassus, beberapa satuan TNI, seperti Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU, memakainya.
Kendaraan taktis ini berguna sebagai kendaraan serbu yang digunakan saat berperang. Terdapat dudukan untuk senjata di kendaraan ini, seperti upper gun mounting dan side gun mounting.
Saat kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Dengan mesin 4-silinder turbo diesel 2.300 cc, kendaraan ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 120 kilometer per jam dalam kondisi jalan mulus. Mesinnya menggunakan transmisi otomatis dengan kapasitas tangki bahan bakar 120 liter.
Pesawat Tempur Sukhoi Su-30MK
![]() |
Dari berbagai jajaran armada tempurnya, salah satu pesawat tempur tercanggih yang dimiliki TNI Angkatan Udara adalah pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia. TNI AU memiliki 2 unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK dan 9 unit Sukhoi Su-30MK2.
Pesawat tempur ini merupakan pesawat tempur multifungsi yang juga sangat efektif dipakai untuk penyerangan darat.
Panser Anoa
![]() |
Panser Anoa sudah menjadi bagian dari alutsista TNI. Produk buatan BUMN PT Pindad ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia, khususnya TNI.
Salah satu yang tercanggih adalah Anoa kanon, yang merupakan pengembangan dari Panser Pindad 6x6. Sistem meriam panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90 mm ini juga dilengkapi senapan mesin coaxial 7,62 mm. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini