Agen First Travel ke DPR: Kami Juga Bingung Kapan Jemaah Berangkat

Agen First Travel ke DPR: Kami Juga Bingung Kapan Jemaah Berangkat

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jumat, 18 Agu 2017 16:53 WIB
Jemaah dan agen First Travel mengadu ke Komisi VIII DPR. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Berbagai unek-unek disampaikan jamaah korban First Travel ke Komisi VIII DPR. Beberapa agen atau koordinator kebingungan memberikan penjelasan soal waktu pemberangkatan jemaah.

"Saya membawahi 178 jemaah dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Dan sebelum jadi agen, kami sudah memberangkatkan jemaah di tahun 2014 serta 2016. Pada waktu itu bagus, sehingga sanak keluarga ikut semua. Cuma ketika sudah membawahi 124 jemaah yang mendaftar di bulan Mei, semuanya di-reschedule," kata Iskandar di Ruang Rapat Komisi X, gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Iskandar, yang merupakan salah seorang agen dari Sultra, mengaku sudah sempat beberapa kali mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke First Travel untuk memastikan jadwal keberangkatan jemaahnya. Namun dia tak mendapatkan jawaban pasti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dari bulan Februari belum ada jemaah saya yang berangkat. Berapa kali e-mail saya kirim karena yang dijanjikan sudah melewati batas. Namun baru 45 orang berangkat, tak lama besoknya di-reschedule. Di situ saya makin bingung menjelaskan," tutur Iskandar kepada anggota Dewan.

"Nah, tidak tahu kapan berangkat, ada lagi WA (WhatsApp) buat tawaran berangkat di bulan Ramadan. Tapi harus bayar Rp 3.030.000. Namun itu harus bayar segera dalam waktu setengah hari pula," lanjutnya.

Setelah mendapat kabar itu, dia langsung menawari jemaahnya dan terkumpul 12 jemaah yang mentransfer langsung ke rekening First Travel. Dia juga mendapat kabar jemaah akan diberangkatkan pada 14 Juni 2017, namun ternyata janji itu tak dilaksanakan.


"Total jemaah saya sebanyak 178 yang sudah ditransfer mencapai Rp 124 juta. Ditambah mereka yang bayar Rp 3.030.000 itu semua belum diberangkatkan. Bagaimana ini saya menjelaskan ke mereka," ujar Iskandar.

Hal itu langsung direspons anggota Dewan Komisi VIII dari Fraksi PPP Mustaqim. Dia menilai First Travel sudah memberikan janji-janji palsu.

"Kalau begini jemaahnya tertipu, koordinatornya juga ditipu. First Travel sudah memberikan harapan palsu karena tidak bisa memberikan kepastian kepada jemaahnya," ungkap Mustaqim. (adf/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads