![]() |
Misbach di Manokwari
Pertama, ada Misbach Surbakti. Guru SMP ini berjuang meningkatkan minat baca di Manokwari, Papua Barat. Berkemeja merah, dia dipersilakan Jokowi menceritakan perjuangannya. Dia mendekati Jokowi membawa noken, tas rajut khas Papua. Jokowi kemudian mengalungkan noken ke lehernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memperkirakan ada 10 persen siswa baru yang setiap tahun terdeteksi kurang begitu lancar membaca. Dia melaporkan masalah ini ke dinas pendidikan setempat.
"Tapi tidak ada tindak lanjut," kata Misbach.
Dia tak ingin menyalahkan pihak lain. Maka dia bergerak menyusun kekuatan bersama guru-guru yang satu visi. Buku-buku dia angkut dalam noken, diedarkan ke desa-desa untuk dibaca masyarakat. Nama kegiatan ini adalah 'Noken Pustaka'.
"Kami mendatangi tempat publik di sana, namanya para-para. Jadi anak-anak tidak takut membaca buku. Kalau dibawa ke perpustakaan, mereka merasa asing, takut lantainya kotor, bukunya rusak," tuturnya.
Pria yang sudah berlogat Papua ini punya tiga ribuan buku untuk lima distrik di Manokwari. Dia menggunakan berbagai moda angkutan, tak terkecuali perahu, untuk mengedarkan buku-bukunya ke daerah yang tak terjangkau oleh sepeda motor.
"Kita mengedarkan buku dengan noken, sepeda motor roda dua, kuda, dan perahu," ujarnya
Kini minat baca di Manokwari dirasakannya sudah mulai meningkat. 'Noken Pustaka' yang dia gerakkan ternyata punya hasil yang baik. Namun koleksi bukunya belum cukup banyak untuk menjangkau kawasan.
"Senang tapi abot, ndak duwe buku (senang tapi berat, tidak punya buku)," kata dia ke Jokowi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini