"Keterlibatan ZA, merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah Indonesia (JAD) yang ditunjuk oleh Oman Abdurahman," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada detikcom, Jumat (7/4/2017).
Selain itu, lanjut Boy, ZA diduga pernah mengambil 5 pucuk senjata api laras pendek di Sanger bersama dengan NH dan ZH. Senpi tersebut sebelumnya dibeli oleh SM di Filipina Selatan sekitar Desember 2015 lalu. SM ditangkap di wilayah Cilegon bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengambilan senjata tersebut atas perintah dari Rois, yang kemudian 2 pucuk digunakan untuk aksi teror di Thamrin pada Januari 2016 dan untuk 3 pucuk lagi diduga yang mengetahui keberadaan saat ini adalah ZA," ujar Boy.
Baca juga: Teroris Rois Kendalikan Jaringan di Cilegon dari Nusakambangan
Selain itu, ZA juga memberikan kontak dari NK kepada SM berkaitan dengan penjemputan 18 pucuk senpi panjang yang dibeli oleh SM di Filipina Selatan. ZA juga memerintahkan R untuk melalukan survey di pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan di Lamongan untuk membuka jalur masuknya senjata api.
"Rencana melakukan penyerangan terhadap Polsek Brondong, Kabupaten Lamongan dengan menggunakan 4 senjata pendek yang masih dikuasai kelompoknya," ujarnya.
Baca juga: 3 Terduga Teroris Lamongan Rencanakan Serang Polsek Brondong (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini