"Jadi Rois meminta dia untuk membangun komunikasi Filipina Selatan untuk membangun sel-sel di situ, caranya itu dengan menyelundupkan senjata ke Indonesia," jelas Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Hotel J.W Marriot, Putrajaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (25/3/2017).
Hal itu diungkapkan Kapolri di sela-sela kunjungannya dalam rangka HUT PDRM ke-210 sekaligus pemberian penghargaan dari Kepala PDRM IGP Tan Sri Dato Sri Khalid kepada 64 anggota Satgas Mabes Polri yang berhasil membebaskan WN Malaysia, Ling Ling (44) korban penculikan dan penyekapan. Ling Ling disekap selama hampir 1 bulan di Batam, Kepulauan Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian ada yang masuk dan sebagian ada yang dipakai untuk pelaku bom Thamrin. Dua senjata yang di bom Thamrin itu yang sudah kita sita, yang digunakan untuk menembak itu--menurut keterangan SM--ini berasal dari dia dan atas perintah dari Rois," terang Kapolri.
Ada sejumlah senjata api laras panjang jenis M16 yang dipasok dari Filipina. "Ada yang sudah dibeli, ada yang baru dipesan," imbuh Tito.
Sebagian senjata api yang dipasok dari Filipina sudah disita oleh aparat polisi. "Tapi yang saya dapat informasi sebagian sudah masuk, sebagian sudah kita sita, sebagian lagi belum masuk. Yang sudah masuk sebagian sudah disita, ada sebagian yang belum disita nanti kita cari," paparnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 Polri menangkap sejumlah teroris di beberapa lokasi seperti di Cilegon, Banten dan di Bekasi. Mereka merencanakan pengeboman. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini