"Indonesia ikut serta dan vote mendukung agar kekerasan di Aleppo dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi kepada detikcom, Senin (19/12/2016).
Voting itu digelar pada Sidang Majelis Umum PBB soal Suriah pada 9 Desember. Tak hanya mendukung, Indonesia bahkan ikut merumuskan resolusinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Itu adalah resolusi pertama di Sidang Majelis Umum PBB tentang Suriah yang berhasil disepakati. Resolusi bernomor A/71/L39 itu disepakati dengan 122 suara mendukung, 13 tak setuju, dan 36 abstain.
(Baca juga: Ramai Dibahas, Ini Penjelasan Menlu tentang Abstainnya RI Soal HAM di Suriah)
Voting soal rancangan resolusi Majelis Umum PBB tentang penghentian kekerasan di Aleppo itu diadakan pada Desember. Adapun voting tentang pelanggaran HAM yang dilakukan rezim Assad dilakukan pada Juli 2016. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir turut menjelaskan, resolusi pada Juli 2016 itu tak berimbang.
"Bahasa dari resolusi tersebut cenderung akan meningkatkan konfrontasi, dan tidak akan dapat menciptakan kondisi kondusif bagi penghentian kekerasan dan pelanggaran HAM di Suriah," kata Armanatha.
(fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini