Danny pada detikcom, Sabtu (2/4/2016), menuturkan bahwa ia mempunyai tiga misi membangun kotanya. Pertama, merekonstruksi kesejahteraan warganya berstandar dunia, kedua merestorasi tata ruang untuk menjadi nyaman seperti kota-kota dunia dan ketiga mereformasi tata pemerintahan dan pelayanan publiknya yang berstandar kelas dunia, transparan dan bebas KKN.
Danny menyebutkan, ketiga misinya berujung pada konsep penataan kota. Untuk menata kotanya, Danny menganalogikannya secara sederhana, yaitu pemerintahan atau kota itu seperti tubuh manusia, di tubuh manusia itu ada dua hal penting, yakni otak dan sel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk program penataan lorong ini, sudah tiba pada tahap ketiga saat ini. Tahap pertama adalah lorong bersih atau lorong ceriah namanya, semuanya dicat. Kedua lorong garden (Longgar), dan yang ketiga singara'na lorongku (lorong yang terang). Setelah itu masuk tahap keempat, industri lorong, yaitu memberdayakan orang atau warga di lorong agar bisa berpenghasilan.
"Empat tahapan ini sudah jalan, meski baru 30 persen dari 7.520 lorong yang ada di Kota Makassar. Pada 2016 ini, kita bertekad bisa mencapai 80 persen penataan lorong. Yang menarik dalam program ini, semua berbasis partisipasi warga dan zero budget. Yang kita siapkan bibit tumbuhan yang ditanam oleh warga. Lorong garden dan industri lorong kita sudah jadi percontohan nasional dalam hal Bank Sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," pungkas Danny.
Pada program industri lorong, warga yang tinggal di lorong diberi pelatihan pembuatan tas dan berbagai macam kerajinan dari barang bekas seperti kantong sabun dan limbah lainnya. Usaha warga lorong ini pun sudah dilirik oleh perbankan untuk diberi bantuan kredit usaha rakyat.
Secara keseluruhan, lanjut Danny, Pemkot Makassar memiliki delapan program penataan lorong yang direncanakan rampung dua tahun ke depan. Selain empat program yang sudah berjalan, yaitu Lorong Tidak Rantasa, Singara'na Lorong, Lorong Garden dan Industri Lorong, empat program lorong yang belum terlaksana adalah Smart Lorong, Lorong Wisata, Badan Usaha Lorong dan Apartemen Lorong.
"Semua program yang ada, kita proyeksikan bisa selesai sebelum masa jabatan berakhir 2018. Bahkan untuk lorong garden sendiri ada bantuan dari Pemerintah Australia, meski hanya sampai hal penataan lorong saja. Semuanya pun sudah berjalan simultan, kuantitas dan kualitasnya ditingkatkan. Sudah mencankup semua kelurahan. Jika tidak ada lorong garden, lurahnya pasti dipecat," tegas Danny.
Dari apa yang telah dilakukannya, Danny selalu menyambut para tamu pentingnya menyusuri lorong-lorong berkonsep taman, atau Lorong Garden seperti yang berlokasi di jalan Toddopuli. Beberapa tamunya yang pernah Danny bawa ke lorong di antaranya Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. (mna/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini