Dua pendaki asal Tegal itu naik gunung, Senin (10/3) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka tidak tahu gunung dalam keadaan aktif. Begitu tiba di Pos II, lalu mereka mendengar suara gemuruh disertai getaran yang intensitasnya terus menerus.
"Pendaki asal Tegal bilang terdengar suara gemuruh dan ada getaran kecil yang frekuensinya sering. Itu terasa dari pos 2. Mereka bergegas turun kembali," kata Slamet Hardiyansah, anggota SAR Desa Kutabawa yang berjaga Pos pendakian Dusun Bambangan,Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Selasa (11/3/2014).
Kedua pendaki tersebut awalnya memang tidak dilarang naik. Sebab saat itu status Gunung Slamet belum naik menjadi waspada. Namun sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya baru mendapatkan laporan adanya perubahan status dan segera menutup jalur pendakian.
Hingga saat ini masih terdapat 21 pendaki yang belum turun. SAR masih menunggu hingga pukul 17.00 WIB. Jika pada waktu ditentukan para pendaki belum juga turun, maka mereka akan menjemput para pendaki. Saat ini personel SAR dan TNI sudah disiagakan di Pos Pendakian Dusun Bambangan.
"Tadi kami dapat informasi melalui pesan singkat bahwa mereka sudah dalam perjalanan turun dari pos 3," ungkapnya.
(arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini