Telepon Anna itu mendorong aparat hukum AS untuk mengakhiri berbulan-bulan pengintaian rahasia mereka pada 27 Juni dengan menangkap 10 mata-mata dan menjadikan sebagai kasus spionase internasional terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin. Demikian dilansir media Inggris, The Guardian, Senin (12/7/2010).
Β
Anna, mantan pegawai Bank Barclays yang memegang kewarganegaraan Inggris, dicurigai terlibat spionase ketika seorang agen FBI berperan sebagai petugas konsuler Rusia bernama 'Roman' yang memanggil Anna melakukan pertemuan pada 26 Juni di New York. 'Roman' memberinya paspor palsu dan menyuruhnya untuk menyampaikannya kepada mata-mata yang lain.
Rupanya Anna tidak yakin dengan aksi penyamaran agen FBI itu, sehingga setelah pertemuan, dia pergi ke toko ponsel Verizon dan membeli ponsel Motorola. Pengacaranya, Robert Baum, mengungkapkan, Anna kemudian menelepon ayahnya, seorang pejabat intelijen di Moskow. Ayahnya menyarankan Anna agar menyerahkan paspornya ke polisi, saran yang dituruti Anna. Tak lama setelah menyerahkan paspornya ke pos polisi, FBI menangkap perempuan 28 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Anna dan kolega-koleganya yang ditangkap telah berada di Rusia setelah terjadi barter tahanan mata-mata AS-Rusia akhir pekan lalu.
(nrl/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini