"Pukul 17.00 WIB kemarin (11/5), PKS bersilaturahim ke Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDIP di Tebet Jakarta Selatan," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI, Syakir Purnomo, saat berbincang, Kamis (12/5/2016).
PKS menyampaikan maksudnya ingin bekerjasama dalam perpolitikan di Jakarta. Menurut PKS, persatuan di Jakarta adalah penting terlebih di saat ini dan seterusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir dari PDIP, Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi. Dia menyampaikan keputusan soal cagub DKI berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sama halnya dengan PKS, keputusan ada di Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Lalu bagaimana dengan komposisi cagub dan cawagub di DKI 2017.
"Dalam perbincangan nonformal sempat kita tanyakan juga. Pak Prasetio belum ada ketetapan nama dari PDIP. Kami dari PKS akan menghargai apapun nantinya keputusan Bu Megawati," kata Syakir.
PDIP DKI akan menyampaikan usulan ke Megawati soal penjajakan koalisi ini, dan PKS DKI akan menyampaikan usulan koalisi ini ke Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS. Namun yang jelas, PKS berniat menyodorkan cawagub.
"Misalnya kalau berkoalisi, kita akan ajukan usulan juga (nama cawagub)," kata Syakir.
PKS rela hanya dapat posisi cawagub, dan PDIP mengisi cagubnya. "Kalau Allah takdirkan bekerjasama dengan PDIP, kan PDIP kursinya terbesar, tapi mereka ingin bekerjasama dengan yang lain. Dan PKS tahu diri lah. Soal nama dan formulanya seperti apa, ini masih diproses," ujar Syakir.
Syakir menyatakan, sejauh ini partainya sudah bersilaturahim menjajaki koalisi dengan Gerindra, PPP, Partai Demokrat, dan terkahir adalah PDIP. PKS masih akan terus bergerilya.
"Kita tidak ingin eksklusif," ujarnya. (dnu/aws)