Saat mobil ambulance RS Bhayangkara tiba, kedua orangtua Zaki, Masykur (47) dan Nafiatun Munjidah (45), menangis histeris. Bahkan Munjidah yang hamil 3 bulan, berkali-kali meratapi kepergian anak pertamanya itu.
Zaki yang berprofesi sebagai penyiar Radio Gita FM Jombang itu, hilang sejak Senin, 7 Januari 2008 lalu. Saat itu Zaki berpamitan ke keluarganya pergi ke rumah teman. Namun Zaki tidak pernah kembali dan akhirnya ditemukan tewas di rumah Ryan.
Saat di rumah duka, ayah Zaki, Masykur memimpin salat jenazah dan pembacaan tahlil di depan peti jenazah Zaki. "Ampuni dosa-dosa anak kami dan terimalah semua amal baiknya," pinta Masykur kala berdoa sambil diamini warga sekitar.
Jenazah Zaki lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Dusun Dapurno, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Saat dimakamkan, kedua orang tua dan adik-adik Zaki tak ada yang ikut ke pemakaman.
Tanpa dibuka, para pengantar jenazah lalu memasukkan peti jenazah Zaki ke sebuah liang lahat dengan menggunakan tali. Liang itu bersebelahan dengan kuburan Mukalil, kakek Zaki yang meninggal 4 tahun lalu.
Ayah Zaki, Masykur menyatakan memaafkan perbuatan Ryan. Namun Masykur meminta proses hukum terhadap Ryan tetap dilanjutkan. "Biar pemerintah yang menghukum pembunuh anak saya," kata Masykur. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini