Kapolsek Sugihwaras Iptu Teguh Subagyo mengatakan peristiwa ini terjadi pada Rabu (5/1) pagi. Saat hendak masuk pintu gerbang sekolah, siswa berinisial RA (17) dihentikan guru olahraga berinisial MQ (50).
Lalu, RA diminta turun dari motor untuk merapikan seragamnya. Seragam RA dinilai tidak rapi karena tidak dimasukkan ke celana. Kepada polisi, RA mengaku tak berapa lama kemudian dirinya mendapat satu pukulan dari MQ.
"Jadi pengaduannya telah terjadi peristiwa pemukulan salah satu siswa yang diduga dilakukan oleh oknum Guru SMA berinisial MQ," jelas Teguh kepada detikcom, Kamis (6/1/2022).
Mendapat pukulan dari gurunya, orang tua RA merasa tidak terima. Lalu, mereka melaporkan kejadian ini ke polisi agar tidak terulang kembali.
Usai menerima laporan, Teguh sengaja mempertemukan kedua belah pihak untuk dilakukan mediasi. Kasus ini pun akhirnya berakhir damai.
"Oleh penyidik dilakukan upaya mediasi. Dan alhamdulillah oknum guru sudah mengakui kesalahannya, serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Begitu pula ortu siswa juga sudah memaafkan, sehingga sepakat untuk berdamai," pungkas Teguh. (iwd/iwd)