Keikhlasan Keluarga Relakan Anaknya yang Meninggal Bukan Karena Vaksinasi

Round-Up

Keikhlasan Keluarga Relakan Anaknya yang Meninggal Bukan Karena Vaksinasi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 09:17 WIB
Muhammad Bayu Setiawan (12) meninggal dunia kurang dari 24 jam setelah disuntik vaksin COVID-19 jenis Pfizer dosis pertama. Siswa kelas SD di Jombang ini sempat menunda vaksinasi karena belum lama dikhitan
Muhammad Bayu Setiawan (Foto file: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Komnas KIPI menyimpulkan meninggalnya siswa SD di Jombang, Muhammad Bayu Setiawan, bukan karena vaksinasi. Kesimpulan hingga saat ini, sulit untuk mengaitkan penyebab kematian karena vaksin COVID-19.

"Jadi kita kan sudah audit bersama Komda KIPI. Hasil investigasi mereka kita berkesimpulan tidak terkait vaksinasi," ujar Ketua Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed saat dihubungi detikcom Kamis (30/12/2021).

Dengan begitu, penyebab meninggalnya siswa kelas 6 SD itu hingga kini masih menjadi teka-teki. Belum diketahui penyebab meninggalnya Bayu.

"Dari diskusi tadi audit Komnas KIPI belum bisa menyimpulkan dari mana penyebab meninggalnya. Karena sepertinya sudah meninggal dalam perjalanan," kata Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jombang Haryo Purwono.

Haryo menjelaskan audit bersama Komnas KIPI tidak sampai membahas apa penyebab meninggalnya Bayu yang sesungguhnya. "Karena data secara medis kan tidak bisa lengkap karena sudah meninggal. Karena meninggalnya dalam perjalanan," terangnya.

Siswa kelas 6 SDN Gedangan, Mojowarno, Jombang itu, lanjut Haryo, meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto. Jenazah Bayu tidak sempat diperiksa oleh petugas medis di puskesmas tersebut.

"Kemarin itu langsung orang tuanya ingin ya sudah dibawa pulang karena sudah meninggal," tandasnya.

Simak juga '3 Temuan dari Hasil Autopsi Pemuda yang Wafat Usai Vaksin AstraZeneca':

[Gambas:Video 20detik]



Di lain sisi, orang tua Bayu sudah mengikhlaskan kematian putranya. Mereka juga menolak autopsi terhadap jenazah bocah berusia 12 tahun tersebut. Bayu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Kaswan (50) dan Miyatin (48).

Karena tidak ada laporan, polisi juga tidak bisa bergerak. Keluarga juga menolak jenazah anaknya diautopsi.

"Sedangkan dari sisi keluarga sendiri kemarin kan tidak mau dilakukan autopsi. Sebenarnya (autopsi) biar lebih tahu penyebab meninggalnya anak ini," ujar Kasat Reskrim Polsek Jombang AKP Teguh Setiawan.

Bayu sedianya mengikuti vaksinasi COVID-19 di sekolahnya pada Kamis (23/12). Namun, siswa kelas 6 SDN Gedangan itu baru bisa mengikuti vaksinasi di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Karena bocah asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogor

Dinas Kesehatan Jombang menyatakan Bayu sudah melalui pemeriksaan kesehatan (screening) sesuai aturan sebelum divaksin. Saat itu, Bayu dinyatakan normal dan memenuhi syarat untuk divaksin. Korban diberi vaksin Pfizer dosis pertama karena bocah yang lahir 1 September 2009 itu usianya sudah 12 tahun.

Bayu lantas menderita demam dan muntah-muntah pada Senin (27/12) tengah malam. Ia dibawa orang tuanya ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto pada Selasa (28/12) sekitar pukul 05.00 WIB. Sampai di puskesmas, petugas medis menyatakan bocah berusia 12 tahun itu sudah meninggal dunia.

Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jombang bersama tim dari Dinkes setempat mengusut penyebab meninggalnya Bayu. Sampai saat ini mereka belum bisa menyimpulkan Bayu meninggal karena efek samping vaksin atau ada penyebab lain.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.