Kesalahan Sinetron yang Syuting di Semeru Menurut Satgas Tanggap Bencana

Kesalahan Sinetron yang Syuting di Semeru Menurut Satgas Tanggap Bencana

Nur Hadi Wicaksono - detikNews
Rabu, 22 Des 2021 22:43 WIB
Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir mengatakan, syuting sinetron itu mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang. Namun dengan catatan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dansatgas. Sebab masih dalam status tanggap darurat bencana Gunung Semeru.
Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir/Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikcom
Lumajang - Ada syuting sinetron di tempat pengungsian korban erupsi Semeru yang kini menuai protes warga. Satgas Tanggap Bencana Semeru menyampaikan kesalahan Verona Picture, selaku pembuat sinetron.

Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir mengatakan, syuting sinetron itu mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang. Namun dengan catatan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dansatgas. Sebab masih dalam status tanggap darurat bencana Gunung Semeru.

Namun Verona Picture tidak berkoordinasi dengan Dansatgas terlebih dahulu. Mereka langsung syuting sinetron.

"Saya mendapat info syuting film mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas. Tapi yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan," ujar Muhammad Tohir, Rabu (22/12/2021).

Itu merupakan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM). Di lokasi terdampak erupsi Semeru, syuting berlangsung mulai Selasa (21/12). Yakni di posko pengungsian yang berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa slide posting-an yang beredar, ada ajakan untuk memboikot syuting sinetron yang dibintangi oleh Chris Laurent dan Alisia Rininta tersebut. Unggahan itu juga menampilkan adegan syuting yang dilakukan di depan umum dan disaksikan oleh warga.

Syuting sinetron tersebut diprotes warga hingga relawan. Menurut warga, syuting di lokasi bencana kurang etis. Seperti yang disampaikan salah seorang warga, Najmudin.

"Menurut saya produksi film di lokasi bencana kurang etis, karena ini tempat pengungsian. Dan tempat bencana ketika dikomersilkan kan kurang bagus," ujar Najmudin kepada detikcom.

"Kecuali produksi film ada imfact kepada pengungsi. Seperti hasil dari produksi film untuk pembuatan hunian sementara atau rumah warga terdampak (erupsi Semeru)," imbuhnya. (sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.