Relawan Semeru Miris Lihat Pengungsian Jadi Lokasi Syuting Sinetron

Relawan Semeru Miris Lihat Pengungsian Jadi Lokasi Syuting Sinetron

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 22 Des 2021 21:59 WIB
Cuplikan syuting sinetron di lokasi terdampak erupsi Semeru viral di media sosial. Sebab, syuting sinetron tersebut diprotes warga Lumajang.
Syuting Sinetron TMTM di Semeru/Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikcom
Surabaya - Ada syuting sinetron di tempat pengungsian korban erupsi Semeru. Para relawan mengaku miris melihat itu.

Koordinator Saver (Sahabat Volunteer Semeru) Sukaryo atau Cak Yo, mengaku sempat memprotes syuting sinetron tersebut melalui posting-an di Instagramnya. Dia menilai aktivitas ini kurang empati terhadap korban erupsi Gunung Semeru.

Kepada detikcom, Cak Yo menceritakan bahwa dirinya mendapat video tersebut dari rekan relawan lain. Namun, relawan itu tak berani mem-posting-nya di medsos.

"Saya memberanikan diri mem-posting video tersebut, entah itu akan dikecam atau apa saya siap," kata Cak Yo saat dihubungi detikcom di Surabaya, Rabu (22/12/2021).

Cak Yo mengaku memprotes hal ini bukan tanpa alasan. Dia menyebut memanfaatkan situasi bencana untuk kepentingan komersil itu tidak pantas. Apa lagi, masih banyak korban yang berduka hingga trauma usai kehilangan sanak saudaranya.

"Bagi kita, ayolah siapapun itu kalau dia niatnya peduli jangan mengambil kesempatan dalam bencana. Entah itu untuk konten atau sesuatu yang nggak pantas. Sekarang yang kita pikirkan itu bagaimana masyarakat pulih dan kondisi di sana lebih baik," terangnya.

Tak hanya itu, Cak Yo menceritakan bahwa akses relawan saat hendak membantu korban Semeru sempat diperketat. Apa lagi usai kejadian banyaknya pengunjung yang melakukan selfie hingga pencurian rumah warga terdampak Semeru.

Dia pun mempertanyakan, jika akses relawan yang murni ingin membantu korban sempat dipersulit, lalu mengapa oknum yang hendak mencari keuntungan justru dipermudah.

"Saya boleh dibilang mulai H+1 bencana awan panas guguran kita sudah di lokasi, teman-teman nggak bawa bendera. Atas dasar kemanusiaan, atas dasar musibah, kita bantu. Setelah hari keempat, kelima mulai banyak yang selfie, banyak barang korban dicuri, akhirnya diperketat penjagaan masuk ke lokasi," paparnya.

"Akhirnya kita kesulitan akses masuk, kita daftar ke posko terkait potensi lokal, ternyata masih belum diakomodir awalnya," sesalnya.

Selain syuting sinetron, Cak Yo sempat menyoroti adanya syuting video klip oleh Sodiq Monata di tengah lokasi bencana. Saat itu, Sodiq syuting video klip untuk lagu bertajuk Rumini. Cak Yo sempat memprotes dan memviralkan hal ini hingga mendapat respons permintaan maaf dari Sodiq.

Tak hanya itu, Cak Yo juga tidak ingin banyak pihak yang memanfaatkan momentum bencana demi kepentingan politik. Dia menyoroti temuan banyak baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di lokasi bencana.

"Selang beberapa hari, ada Ketua DPR Mbak Puan ke sana itu sempat ramai juga banyak baliho. Terus kemudian saya beranggapan gini, ayo kalau Mbak Puan kapasitasnya sebagai Ketua DPR tinjau warga di lokasi ya nggak apa, tapi tanpa memasang banner. Jangan memanfaatkan momen itu untuk kampanye, apa lagi politik," bebernya.

Dia pun menyesalkan akses perizinan yang bisa didapatkan orang-orang dengan mudah. Cak Yo membandingkan dengan saat para relawan mendapatkan izin untuk membantu korban.

"Selang beberapa jam juga ada kiriman teman terkait pembuatan sinetron itu. Saya juga menyoroti itu, kita orang lokal yang niat baik membantu saudara sendiri, prosedurnya rumit. Ini pembuatan video klip, kampanye, sampai syuting sinetron dipermudah," sesalnya.

"Saya nggak mau menyerang orang, siapapun dalam satu sisi, tapi saya miris melihatnya. Apa lagi untuk surat izin ke pemerintah itu ada dan pemerintah mengizinkan. Kalau video dokumenter untuk dokumentasi nggak masalah, tapi ini untuk komersil," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa slide posting-an yang beredar, ada ajakan untuk memboikot syuting sinetron yang dibintangi oleh Chris Laurent dan Alisia Rininta tersebut. Unggahan itu juga menampilkan adegan syuting yang dilakukan di depan umum dan disaksikan oleh warga.

Itu merupakan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM). Di lokasi terdampak erupsi Semeru, syuting berlangsung mulai Selasa (21/12). Yakni di posko pengungsian yang berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Terpaksa Menikahi Tuan Muda merupakan sinetron garapan Verona Pictures yang tayang perdana pada 9 Agustus lalu. Sementara, erupsi besar Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12). Hingga saat ini, ada puluhan korban yang ditemukan meninggal dunia, dan ada beberapa korban belum ditemukan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.