Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pengawetan Eksitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan (KLHK), Desy Satya Chandradewi. Sebelumnya, tim KLHK bersama Praktisi Satwa Liar Tenaga Pakar Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Eksotik, dan Aquatik meninjau KBS pada Senin (20/12).
Kedatangannya ini untuk melakukan pengecekan terkait kematian gajah. Ia melakukan pengecekan di sekitar kandang untuk memastikan kelayakannya.
"Ini masih kami selidiki karena kematian gajah dari diagnosa sementara karena adanya virus herpes pada gajah," kata Desy kepada detikcom, Rabu (20/12/2021).
Desy menambahkan virus herpes pada gajah ini tergolong langka. Biasanya, virus ini memang sering menularkan kepada gajah-gajah muda. Penularannya juga semakin tinggi pada musim penghujan.
"Langkah selanjutnya kita memperbaiki lingkungan di KBS. Termasuk interaksi pengunjung dengan gajah yang muda," jelasnya.
Tak hanya itu, Desy juga meminta gajah-gajah yang berusia muda di KBS agar dikarantina dulu.
"Jadi kita isolasi dulu agar tidak berinteraksi ke manusia. Kalau berdasarkan studi umur rentan terkena virus yakni bayi dan umur 10 tahun," ujarnya. (hil/iwd)