Salah satu penyebabnya adalah ketakutan dari Odha sendiri yang khawatir penyakitnya akan semakin parah. Kepala Program Studi S3 Keperawatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Nursalam saat di Tulungagung, mengatakan rendahnya capaian vaksinasi terhadap Odha harus mendapatkan pendampingan dari berbagai pihak. Sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan kesadaran dari masing-masing individu.
"Di Tulungagung ada 3.000 lebih Odha. Kemarin kami undang 100. Dari jumlah itu hanya 48 orang yang mendapatkan vaksin COVID-19. Makanya kami bekerja sama dengan pemerintah termasuk Pemprov Jatim agar capaian vaksin teman-teman Odha bisa meningkat," kata Nursalam, Minggu (19/12/2021).
Menurutnya, banyak faktor yang mengakibatkan belum maksimalnya capaian vaksin untuk kelompok rentan tersebut. Di antaranya sebagian Odha khawatir jika mendapatkan suntikan vaksin maka penyakitnya akan semakin parah.
"Mereka khawatir nanti malah parah dan sebagainya, karena sudah komorbid. Nah padahal tidak demikian, di situ ada yang boleh ada yang tidak. Makanya ini perlu diedukasi," jelas Ketua DPW PPNI Jatim ini.
Prof Nursalam menambahkan, dari perkembangan program vaksinasi nasional, saat ini sebagian masyarakat rentan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, masih bisa dilakukan vaksinasi. Dengan catatan kondisi kesehatan baik dan rutin mengkonsumsi obat.
"Seperti orang kena penyakit gula, asalkan kondisinya sehat, gula darahnya sudah standar dan rutin minum obat nggak ada masalah divaksin," jelasnya.
Demikian halnya dengan Odha, asalkan kondisinya sehat, CD4-nya bagus dan rutin meminum obat ARV, maka yang bersangkutan bisa ikut vaksin.
Pihaknya mengaku tidak hanya faktor ketakutan yang mempengaruhi kemauan vaksinasi Odha, namun ada hal lain yang bisa jadi ikut mengganggu capaian vaksinasi. Sehingga perlu langkah bersama antara pemerintah, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan berbagai elemen lain.
Untuk mendorong peningkatan capaian vaksinasi terhadap kaum rentan, tim Unair Surabaya turun langsung ke Tulungagung untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan para Odha, terkait pentingnya vaksinasi COVID-19 serta donor plasma konvalesen.
(sun/bdh)