Saat Seniman Disablitas Hadiahkan Lukisan Sketsa Wajah ke Sudjiwo Tejo

Saat Seniman Disablitas Hadiahkan Lukisan Sketsa Wajah ke Sudjiwo Tejo

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 11 Des 2021 21:20 WIB
Sudjiwo Tejo
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Sudjiwo Tejo mendapat hadiah lukisan point realease dari seniman difabel Banyuwangi. Bentuk lukisan sketsa wajah Presiden Jancukers ini dibuat spesial untuk Sudjiwo Tejo.

Achmad Rizki Fauzi (22), seniman asal Kelurahan Lateng, Kecamatan Kota Banyuwangi nekat datang diacara pameran lukisan spektakuler ArtOs Kembang Langit, di Gedung Juang 45, Jumat (11/12/2021). Sambil menunggu dengan sabar, akhirnya seniman difabel ini bisa bertemu langsung dengan idolanya itu.

"Hari ini saya dikasih lukisan sketsa wajah saya oleh Rizky. Sangat bagus," ujar Sudjiwo Tejo usai menerima lukisan sketsa wajah dirinya.

Presiden Jancukers ini pun mengapresiasi lukisan yang dibuat oleh Rizki. Karena sketsa itu terdiri dari titik-titik tinta ballpoint tanpa ada garis. "Ini sangat sulit sekali. Sangat mengapresiasi dengan karya seniman ini. Saya tidak melihat keterbatasan dia, tapi semangatnya yang perlu ditiru," tandasnya.

Rizki adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir dengan jari-jari tangan yang tumbuh tidak sempurna.

Rizky mengaku menggambar sketsa wajah Sudjiwo Tejo selama 5 jam. Karena memang dia menggambar detail wajah sang idolanya tersebut.

"Lima jam saya gambar. Karena memang butuh detail untuk lukisan ini. Tidak ada harus hanya bentuk titik. Makanya harus bersabar," tambahnya.

Tak hanya wajah Sudjiwo Tejo, Rizky pernah melukis wajah Najwa Shihab dan Deddy Corbuzier. Serta beberapa artis lain. Diakuinya banyak yang mengapresiasi karyanya tersebut.

"Kebanyakan mengapresiasi. Ada yang kasih duit juga. Padahal sih saya tidak berharap," tambahnya.

Selain lukisan sketsa, Risky mengaku melukis apapun sesuai dengan hatinya. Bentuknya seperti luapan emosinya.

"Sudah banyak, sesuai ide di pikiran keluar karena kegalauan kehidupan. Seperti luapan emosi. Hanya saya simpan saya buat sebagai kenangan," tambahnya.

Rizki belajar menggambar secara otodidak. Dalam keluarganya, tak ada darah seni. Dia juga tak pernah berguru kepada siapa pun. Yang dia punya hanya kemauan keras. Bila ada keinginan, tak ada satu pun yang bisa menghalangi.

Termasuk belajar menggambar. Jari jemarinya yang mengalami kecacatan sama sekali tak menghalangi hobinya Alas kertas yang digunakannya sering bergerak mengikuti gerakan pensil. Hal itu tak membuat Rizki patah arang. Meski, waktu menggambar yang dibutuhkan lebih lama.

Hasil karya Rizki kerap menuai pujian dari guru-gurunya. Namun, tak sedikit pula yang mengejek. Cacat fisik yang dialami seakan turut mempengaruhi kehidupan sosialnya. Terutama dalam pergaulan dengan teman.

Rizki menyebut masa kecilnya penuh dengan kenangan buruk. Selalu mengalami perundungan. Apalagi, dia memilih menempuh pendidikan di sekolah umum. Tekanan demi tekanan pun dirasakannya. ''Saat SD, saya disuruh-suruh beli jajan. Kalau enggak mau, dijauhi sama teman. Rasanya sedih banget," ujar bungsu tiga bersaudara tersebut.

Meski begitu, hobby menggambarnya menjadikan dirinya semakin PD. Dia tidak sekadar menggambar. Rizki mencoba untuk mengeksplorasi berbagai jenis gambar. Misalnya, doodle art dan sketsa. Namun, dia lebih condong membuat sketsa. Setelah menyelesaikan satu sketsa, Rizki memamerkan karyanya itu ke temannya.

Dari situ, keran bisnis Rizki terbuka. Banyak yang tertarik ingin dibuatkan gambar sketsa wajah. Sebab, gambar yang dihasilkan Rizki cukup bagus. Dia pun berinovasi dengan membuat semacam video time lapse. Mulai sebelum pengerjaan hingga tuntas. Setelah itu, dia membagikannya ke medsos.

Rizki terus kebanjiran order. ''Sudah enggak terhitung berapa. Yang jelas, hampir di seluruh Indonesia, kecuali wilayah Papua. Sebab, ongkos kirimnya lumayan mahal, hehe," katanya. Setiap satu sketsa dihargai sekitar Rp 200 ribu. Sebulan, dia bisa mengantongi Rp 4 juta.

Saat ini Rizki juga berkecimpung dalam berbagai komunitas pencinta seni. Tujuannya sederhana. Salah satunya ingin menunjukkan bahwa kekurangan fisik itu bukan halangan untuk berkarya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.