Kisah suka dan duka datang dari relawan erupsi Gunung Semeru. Di tengah aksi kemanusiaan, mereka kerap bercanda untuk mencegah kejenuhan. Tak jarang, mereka juga menggelar salat berjemaah sederhana dengan beralaskan terpal.
Kisah ini diceritakan Bayu Gawtama, Founder Sekolah Relawan. Bayu bersama 12 orang dalam timnya kerap membagikan kisahnya dalam postingan hingga story instagram.
Dalam salah satu postingannya, Bayu mengunggah foto tengah salat berjamaah dengan relawan lain. Salat dilakukan secara sederhana beralaskan terpal. Namun, para relawan terlihat khusyuk mendoakan keselamatan seluruh korban.
"Ada kadang salat jamaah, kadang sendiri-sendiri, karena kan sebagian di lapangan, sebagian di pos," kata Bayu kepada detikcom, Sabtu (11/12/2021).
Sementara di unggahannya yang lain, ada cerita lucu saat salah satu relawan yang tengah tertidur dikerjai teman-temannya. Di mana relawan tersebut hendak dipindahkan ke kantong jenazah.
Aksi ini dilakukan karena relawan tersebut telat bangun pagi. Bayu mengatakan aksi ini semata-mata hanya bercanda dan untuk mengakrabkan satu sama lain.
"Jadi relawan itu kan anti baperan, kita bercandanya buat orang mungkin kelewatan, tapi itu justru semakin mengakrabkan kita. Ini juga untuk refreshing, itu setiap hari pasti ada hal-hal aneh. Misalnya ada teman yang bangunnya paling siang, kita mau masukin kantong mayat. Cara bangunin kita kadang pakai tutup panci dan sebagainya," papar Bayu.
"Kalau nggak gitu nggak asyik, buat melepaskan penat dengan ketawa-ketawa," imbuhnya.
Dalam aksi kemanusiaan ini, Bayu menyebut pihaknya berupaya melakukan langkah cepat. Setelah mendapat laporan terjadinya erupsi, timnya langsung berangkat ke Lumajang.
Simak Video 'PKL Malioboro Patungan Donasi untuk Korban Erupsi Gunung Semeru':
"Kemarin Sabtu erupsi kita berangkat secepat mungkin, alhamdulillah Minggu jam 6 pagi sudah sampai di lokasi," ujar Bayu.
Tak hanya membantu proses evakuasi korban, Bayu mengatakan relawan dari Sekolah Relawan juga terbagi dari beberapa tim. Misalnya saja tim medis hingga logistik.
"Tim saya saat ini ada sekitar 12 relawan. Kita bagi beberapa tim, tim rescue, tim medis, tim logistik. Itu kita bagi untuk melakukan banyak hal," tambah Bayu.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memuji kinerja relawan yang membantu proses pencarian dan penyelamatan korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Khofifah mengatakan para relawan tidak hanya membantu warga terdampak di lokasi bencana, namun juga ikut menyelamatkan hewan ternak warga yang terjebak di lokasi awan panas guguran.
![]() |
"Terima kasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan dari berbagai unsur masyarakat yang ikut terlibat dalam operasi Semeru. Saya paham betul, medan yang harus dihadapi sangat menantang, belum lagi status Semeru yang sewaktu-waktu masih bisa mengeluarkan APG kembali," kata Khofifah.
Khofifah menyebut, kesigapan dan respon cepat relawan dari berbagai organisasi masyarakat sangat membantu kerja pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana. Terutama, membantu para korban yang begitu sangat membutuhkan pertolongan.
"Jujur diakui bahwa kehadiran berbagai relawan ini membuat kerja pemerintah semakin ringan. Kepedulian mereka sangat luar biasa, apalagi relawan-relawan ini tidak dibayar. Saya menyebut para relawan ini sebagai pahlawan tanpa tepuk tangan," imbuhnya.
"Saya rasa tanpa memiliki semangat kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi, mereka tidak akan sampai ke Lumajang. Apalagi, akses menuju Lumajang tidak mudah untuk ditembus," tambah mantan Mensos RI ini.