"Selama 3 tahun ini kita mendata 3 kali kejadian menonjol kecelakaan di jalur Ijen," ujar Iptu Budi Hermawan, Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi kepada detikcom, Jumat (10/12/2021).
Namun dirinya tidak merinci berapa total korban jiwa dalam 3 kecelakaan tersebut. Kebanyakan, kecelakaan yang terjadi di jalur Ijen adalah kecelakaan tunggal.
"Kebanyakan kecelakaan tunggal. Ada motor dan juga mobil travel yang kecelakaan. Kebanyakan tak menguasai medan," imbuhnya.
Detikcom mencatat, terdapat beberapa kecelakaan di kawasan jalur Ijen. Akhir 2018, tiga orang pengendara motor matic tewas. Rendy Muhamad Andyka dan Navilia Vega warga Jember tewas di lokasi kejadian. Sementara Novita Febrianti meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan. Mereka adalah pelajar dan berboncengan tiga menggunakan motor matic setelah menikmati keindahan TWA Kawah Ijen.
Selanjutnya kecelakaan yang menimpa rombongan wisatawan dari Gresik di jalur Erek-erek Ijen pada Minggu (24/2/2019). Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun satu orang warga Filipina yang ikut rombongan mengalami luka.
Jalur menuju Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen Banyuwangi kembali merenggut korban jiwa pada Rabu (3/7/2019). Pengendara motor matic mengalami kecelakaan di tikungan Sengkan Mayit, Jalan Raya Ijen atau wilayah tanjakan Erek-Erek. Satu orang tewas dalam insiden ini. Diduga mengalami rem blong, Honda Vario dengan nomor polisi EA 4431 Y yang dikendarai Ari Budi Prasetyo (34) bersama dengan istri dan kedua anaknya, menabrak pembatas berupa ban-ban yang ditumpuk di sekitar lokasi.
Satu keluarga asal Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini melanjutkan perjalanan pulang setelah berwisata di TWA Kawah Ijen. Akibat kejadian itu, M Ali Sauki (6) anak dari pasangan itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Ari Budi Prasetyo mengalami patah tulang dan kaki. Sementara sang istri dan anaknya yang berumur 3 bulan selamat dalam kecelakaan tersebut.
Isuzu Elf terguling di sebuah turunan jalur Wisata Kawah Ijen, Jumat (19/7/2019). Kecelakaan tunggal itu diduga terjadi karena pengemudi tidak menguasai Medan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun beberapa wisatawan mancanegara mengalami luka-luka.
Peristiwa itu terjadi saat minibus Isuzu Elf dengan nopol N 7291 T turun dari TWA Kawah Ijen. Saat sampai di TKP (Jalan turunan dan menikung ke kanan), kendaraan tersebut oleng. Kemudian terguling ke kanan dan terseret 10 meter. Minibus itu mengangkut 10 WNA.
Elf bernopol M 7315 A tersebut memuat 17 orang. Saat mengalami kecelakaan, minibus yang disopiri Andi Sahril Romadan itu melaju melalui turunan dari barat ke timur. Sebelum terguling, Elf sempat menabrak pikap L300 nopol P 8634 VB. Satu orang meninggal dunia atas nama Kholid Firdaus (23), mahasiswa UIM warga Desa Ganis, Kecamatan Pademmau, Kabupaten Pamekasan.
Sementara salah satu warga, Rozik menyebut, selama 5 tahun terakhir terdapat 16 kecelakaan. Kecelakaan itu sering terjadi di 3 black spot yang ada di jalur TWA Kawah Ijen.
"Kebanyakan kecelakaan terjadi saat turun dari Kawah Ijen. Karena jalur yang curam dan berliku," pungkasnya.
Terakhir, kecelakaan tunggal terjadi di jalur menuju Kawah Ijen, tepatnya di Sengkan Saleh, Rabu (8/12). Sebuah motor matic menabrak tebing. Dua orang tewas.