Para relawan menemui banyak hewan ternak yang terjebak endapan abu vulkanik di sekitar Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajang Kuning, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Saat terjebak, hewan-hewan ini masih hidup.
Sejumlah hewan ini masih hidup meski hampir seluruh badannya terendam debu kering vulkanik. Para hewan mencoba menyelamatkan diri dari terjangan APG atau Awan Panas Guguran) Gunung Semeru pada Sabtu (8/12) sore.
Di lokasi, ditemukan kerbau, unggas, sapi hingga kambing. Saat ditemukan relawan dan peternaknya, para hewan langsung dievakuasi dari jebakan lumpur vulkanik yang mengering.
Agar bisa bertahan hidup, para relawan juga langsung memberi minum dan makan para hewan di lokasi. Karena proses evakuasi cukup memakan waktu.
Salah satu pemilik bebek yang ditemukan hidup, Busrianto (50) menyebut dirinya memiliki sekitar 100 ekor bebek. Namun baru seekor bebek yang ditemukan.
Saat ditemukan, kondisi kaki bebek tersebut terjebak lumpur vulkanik yang sudah kering. Bebek juga tidak bisa bergerak.
"Saya mendapat info satu ekor bebek selamat berhasil dievakuasi oleh relawan," ujar Busrianto di lokasi, Rabu (8/12/2021).
Busrianto mengatakan saat erupsi, tetangga dan saudaranya memang berlarian menyelamatkan diri. Kesemuanya tak sampai memikirkan nasib para hewan ternak.
"Banyak tetangga dan saudara saya yang tinggal di Dusun Curah Kobokan memelihara hewan ternak. Saat Gunung Semeru lontarkan awan panas guguran, langsung kabur tinggalkan semua hewan ternaknya dan keesokan harinya balik melihat kondisi rumah sudah hancur. Hewan ternak juga hilang," ungkapnya.
Sementara hingga saat ini, para korban yang selamat terus mencoba pulang dan mencari harta benda hingga hewan ternaknya yang kemungkinan masih hidup.
Simak Video: Heboh! Rumah Ini Tetap Utuh Meski Diterjang Awan Panas Semeru
(iwd/iwd)