"Baru hari ini saya pulang, ingin melihat rumah saya. Tapi rumah saya sudah tidak ada, hancur semua," kata Nur di lokasi, Senin (6/12/2021).
Nur mendatangi tempat kelahirannya diantar oleh kerabat. Kediamannya nyaris rata dengan tanah, akibat diterjang abu vulkanik. Di kampung halaman Nur ini, ada 70 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban terdampak erupsi Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Sambil terus memandangi rumahnya, Nur terus menangis. Wanita yang merupakan guru mengaji ini sesekali mengusap air matanya. Berupaya tegar meski rumah yang pernah ditempati hancur terkena abu vulkanik.
Ia mengungkapkan, tidak ada harta benda miliknya yang bisa diselamatkan. Semuanya hancur dan tertimbun abu vulkanik.
Rumah dan musala milik keluarganya biasa digunakan mengajar mengaji anak-anak Dusun Umbulan. "Tidak ada lagi yang tersisa. Semuanya rusak. Gak ada yang bisa kami selamatkan lagi," ucapnya.
Nur mengaku sudah 16 tahun hidup di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Saat kejadian, Nur masih sempat melihat banjir lahar dingin di aliran sungai yang tak jauh dari rumahnya.
"Saat itu kami masih sempat melihat banjir lahar. Tiba-tiba dengan cepat Semeru meletus. Saya dan anak saya langsung lari menyelamatkan diri," kenangnya.
Simak video 'Saat Korban Semeru Nekat Pulang, Selamatkan Ternak Hingga Harta Benda':
Sejumlah warga nekat kembali ke rumah mereka, yang berada di Dusun Umbulan, Dusun Kamar A dan Sumbersari. Ketiga dusun yang ada di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang itu, berada cukup dekat dengan lereng Semeru. Dusun ini juga dilalui sungai besar tempat meluncurnya aliran lahar.
Mereka kemudian diimbau untuk segera meninggalkan dusun mereka dan kembali menempati tempat pengungsian. "Cepat turun. Keluar dari dusun dan menjauh," teriak AKP Nono Sugiono, Danki 4 Por Satbrimob Polda Jatim saat berada di Dusun Umbulan.
Dua kompi pasukan Brimob yang dipimpin AKP Nono berada di Desa Supiturang. Personel Brimob hari ini bertugas melakukan pengamanan rumah-rumah warga yang sudah ditinggalkan warga mengungsi.
"Hari ini kita patroli pengamanan kawasan Dusun Umbulan, Kamar A dan Sumbersari di Desa Supiturang. Kami juga melakukan evakuasi terhadap barang berharga milik korban yang bisa diselamatkan," kata AKP Nono.
Hingga berita ini diunggah, Desa Supiturang dijaga ketat personel TNI-Polri dan sejumlah tim relawan tanggap bencana. Warga diminta segera mengungsi dan menjauh dari aktivitas vulkanik Semeru yang meningkat hari ini. (sun/bdh)