Joko Santoso, warga Kota Malang mengaku mengalami kesulitan penglihatan usai divaksin dosis pertama AstraZeneca. Karena apa yang dialaminya itu, Joko pun tak direkomendasikan dulu mendapatkan vaksin dosis kedua.
"Kalau jadwalnya kan sebulan lagi. Tapi kata dokter disarankan tidak dulu," ujar Joko kepada detikcom di rumhanya di Jalan Burung Gereja, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (2/12/2021).
Joko mengaku dirinya tak nengetahui alasan mengapa tidak diperbolehkan vaksin kedua. Tapi dirinya menduga karena dampak yang dialaminya sehingga tidak disarankan vaksin kedua.
Joko mengatakan dirinya mengikuti vaksinasi pada Jumat (3/11). Vaksinasi digelar di rumah Ketua RW setempat bersama 148 warga yang tinggal di RW 02, Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang, Kota Malang.
"Vaksinnya di rumah Pak RW, ada 148 warga lain ikut juga. Difasilitasi di situ karena masa pandemi. Tenaga kesehatannya dari RS Refa Husada," ujar Joko.
Usai vaksinasi, Joko kembali pulang dan beberapa jam kemudian mengalami gejala seperti mual, pusing, serta demam. Menginjak malam hari, lanjut Joko, rasa sakit di bagian kepalanya semakin terasa. Tidak hanya itu, seketika Joko tak bisa melihat secara normal.
"Malam langsung terasa sakit di kepala belakang. Terus saya saat itu tidak bisa melihat. Semua gelap gulita," beber bapak dua anak ini.
Anehnya keluhan itu hanya dirasakan Joko, sementara warga lain yang bersamaan mengikuti vaksinasi tidak. Titik Andayani (35), istri Joko, kebetulan sudah menjalani vaksin di tempat kerjanya. Sehingga kala itu tak ikut suaminya vaksinasi.
"Esok harinya tambah parah. Kami lapor ke Pak RW, terus dibawa ke RS Refa Husada dan kemudian dirujuk ke RSSA. Sebelas hari, saya rawat inap di RSSA," tutur Joko.
Karena kondisinya dianggap sudah membaik, pihak rumah sakit kemudian memutuskan Joko menjalani rawat jalan. Sekaligus menunggu hasil observasi tim medis terkait keluhan yang dialami.
"Kemudian disarankan pulang. Nanti ada jadwal kontrol ke Poli Mata RSSA. Ya, kami ngikut saja," tegasnya.
Sampai hari ini, Joko hanya bisa menunggu upaya penyembuhan dari sakit yang diderita.
Baca juga: Viral Warga Kota Malang Buta Usai Vaksinasi |
"Pandangan masih kabur. Hanya kelihatan hitam putih. Jadi gak bisa kerja, rawat anak di rumah. Sehari-hari saya kerja kuli bangunan. Istri kerja di apotek," tutur Joko.
Joko bersama istri berharap ada perhatian lebih dari pemerintah atas sakit yang kini dialaminya. "Kami hanya bisa berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah," pungkasnya.
Dinas Kesehatan Kota Malang mengungkap, bahwa dari hasil pemeriksaan medis di Poli Mata RSSA, Joko mengidap optic neuropathy dan kondisinya saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Untuk diagnosanya, optic neuropathy. Pemeriksaan di Poli Mata RSSA dan kondisinya saat ini sudah lebih baik.Rencana tanggal 10 Desember 2021 nanti akan dilakukan kontrol mata di RSSA didampingi oleh puskesmas Arjowinangun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif.