Adalah Titik Andayani, perempuan yang mengunggah di akun Facebook-nya jika suaminya buta setelah menerima vaksin AstraZeneca dosis pertama pada 3 September 2021.
"Semua hasil pemeriksaan normal tidak ada penyakit bawaan atau yang lainnya. Saya minta tolong kepada sahabat dan saudara Kota Malang untuk meng up dan meng share berita ini agar kami mendapatkan bantuan dari pemerintah. Karena sejak vaksin dan sampai sekarang suami saya masih belum bisa bekerja. Suami saya memiliki 2 orang anak yang pertama kelas 1 SD dan yang kedua umur 2 tahun. Sekali lagi mohon bantuan up dan share berita ini. Terimakasih," tulis Titik Andayani dalam akun facebook-nya sepertiy yang dilihat detikcom, Kamis (2/12/2021).
Namun Titik menjelaskan, kondisi suaminya saat ini berangsur membaik, meski belum 100 persen. Akan tetapi selama pengobatan berlangsung, Pemkot Malang disebutnya tidak mempedulikan masalahnya.
"Padahal saya sudah DM (pesan langsung) ke Pak Sutiaji (Wali Kota Malang) dan Ibu Widayati Sutaiji (istri Wali Kota Malang) untuk meminta bantuan," kata Titik.
Menurut Titik, semua hasil pemeriksaan suaminya normal dan tidak ada penyakit bawaan. Oleh karena itu, dirinya meminta publik bisa membagikan informasi tersebut kepada khalayak agar pemerintah bisa memberikan bantuan.
Karena sejak suaminya mendapatkan vaksin dan mengalami kebutaan, suaminya belum bisa bekerja seperti biasanya. Padahal ia mempunyai dua anak yang masuh kelas 1 SD dan yang kedua berusia 2 tahun.
Dinas Kesehatan Kota Malang membenarkan soal keluhan tersebut. Kejadian tersebut dialami seorang warga Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada awal September 2021 lalu.
"Sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Malang (Dinas Kesehatan), sejak awal September, dan kondisi saat inj sudah lebih baik," tegas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif saat dikonfirmasi detikcom melalui aplikasi pesan WhatsApp, Kamis (2/12/2021).
Husnul menyebut pihaknya masih mendalami penyebab pasti adanya gangguan penghilatan yang disampaikan tersebut dengan melakukan pemeriksaan melibatkan ahli.
"Yang bersangkutan warga Arjowinangun. Kebutaan tidak permanen, dan penyebabnya belum diketahui," tandas Husnul. (iwd/iwd)