Data di himpun di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, pada tahap pertama ini, sebanyak 24.563 petani. Masing-masing mendapatkan 50 kilogram pupuk urea. Total ada 1.228 ton pupuk urea yang dibagikan ke petani melalui 646 kelompok tani.
"Alhamdulillah, saya dapat pupuk gratis sebanyak 50 kilogram. Beban jadi terkurangi," cetus Mustofa (52), salah seorang petani Banyuglugur, kepada detikcom di rumahnya, Kamis (2/12/2021).
Ia mengaku, bantuan pupuk urea gratis dari pemerintah tersebut memang baru pertama kalinya didapatkan. Dan bantuan itu sangat bermanfaat serta dapat meringankan beban petani.
"Memang, banyaknya tak seberapa dibanding kebutuhan petani. Tapi itu sangat membantu saat pandemi seperti sekarang ini," ujar Mustofa.
Senada disampaikan Tabroni (43), petani asal Besuki. Ia mengaku kebutuhan pupuknya memang 90 kilogram tiap musim tanam. Sehingga, dia tinggal mencari sisanya yang 40 kilogram.
"Bantuan pupuk urea gratis ini memang sangat membantu. Apalagi, akhir-akhir ini saya agak kesulitan untuk mendapatkan pupuk," terang bapak 2 anak ini.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan jika petani memang sangat membutuhkan pupuk urea pada musim tanam. Sementara harga pupuk terus merangkak naik hingga hampir menyentuh Rp 1 juta per kuintal.
"Memang tak bisa mengcover semua kebutuhan petani. Sebab, selain banyaknya kebutuhan pupuk petani, juga jumlah petani sangat banyak," terang Karna.
Oleh sebab itu, pihaknya akan membagi bantuan pupuk gratis tersebut menjadi beberapa tahap. Jika pada tahun ini belum dapat, akan dilanjutkan anggaran tahun berikutnya.
"Tak ada pungutan apapun dalam pembagian pupuk gratis ini. Kalau ada pungutan sekecil apapun, silakan laporkan saja," pungkas Karna Suswandi.
(iwd/iwd)