Dugaan Pencabulan di Balik Pengeroyokan Pemuda yang Viral di Kota Malang

Dugaan Pencabulan di Balik Pengeroyokan Pemuda yang Viral di Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 15:07 WIB
pengeroyokan di malang
Ada dugaan pencabulan di balik kasus pengeroyokan di Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin)
Kota Malang -

Kasus pemuda di Kota Malang yang dikeroyok dan videonya viral diduga dipicu persoalan pribadi. Korban sebelumnya dituduh melakukan pencabulan terhadap seorang gadis yang juga teman dari para pelaku.

Polisi masih mendalami kemungkinan keterkaitan pengeroyokan dengan dugaan pencabulan tersebut. Gadis itu sendiri menjadi saksi dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Sebelumnya (kasus pengeroyokan) ada permasalahan (korban dengan saksi), kami juga mendapat laporan adanya dugaan pencabulan oleh karena itu kami masih mendalami untuk perkara pencabulan," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodo saat konferensi pers di Mapolresta, Senin (29/11/2021).

Pencabulan itu sendiri diduga dilakukan oleh SW (23), korban pengeroyokan. Dugaan pencabulan dilakukan sehari sebelum pengeroyokan terjadi.

"Berdasarkan pemeriksaan, pengeroyokan itu karena spontanitas dari para pelaku yang berada di lokasi. Saudara saksi menyampaikan ke pelaku (pengeroyokan), aku ada masalah gitu aja. Pelaku datang ke lokasi menemani saja. Belum kita temukan apakah ada keterkaitan saudara saksi dengan pengeroyokan itu," ujarnya.

Salah satu tersangka, CV mengaku memukul korban karena mendapat informasi bahwa korban telah mencabuli saksi.

"Udah teman saya (saksi) ini dicabuli diajak ngomong baik-baik gak bisa, hampir jatuh soalnya mobilnya terbuka. Akhirnya spontanitas," kata CV saat dihadirkan dalam konferensi pers.

Kasus pengeroyokan itu sendiri terjadi di kawasan Taman Nivea Jalan Merbabu, Kota Malang, Sabtu (20/11/2021).

Peristiwa itu viral karena sempat direkam dan videonya tersebar di media sosial. Tinton menceritakan, awalnya korban diundang saksi ke lokasi, untuk diminta klarifikasi terkait kejadian sehari sebelumnya (dugaan pencabulan).

Karena saksi menduga dirinya telah menjadi korban pencabulan. Malam itu, saksi bersama korban sempat kongkow di sebuah kafe dan akan berlanjut ke klub malam di Kota Malang.

"Jumat, korban dan saudara saksi dari kafe mau berlanjut ke suatu tempat hiburan malam. Tapi belum sampai masuk karena saudara saksi sudah tidak sadarkan diri, sehingga diantar pulang oleh korban. Besoknya, saksi meminta korban datang untuk klarifikasi terkait kejadian malam sebelumnya," tegas Tinton.

Menurut Tinton, saat hendak dimintai konfirmasi, korban dianggap tak menyambut secara baik. Akhirnya, saksi N mencoba memaksa masuk ke dalam mobil korban.

"Seketika pada saat itu korban (SW) langsung menancapkan gas. Karena saudara saksi mengalami takut, saudara saksi menghentikan kendaraan korban dengan cara menahan rem," tutur Tinton.

Melihat kejadian itu, keempat pelaku pengeroyokan yang berada di lokasi langsung menghampiri mobil SW dan melakukan pengeroyokan.

"Sehingga korban (SW) mengalami luka memar kemudian mengeluarkan darah dari hidung dan mulut, dan terasa pusing," beber Tinton.

Setelah kejadian tersebut, polisi langsung ke TKP dan mengamankan korban dan satu pelaku pengeroyokan.

"Setelah pemeriksaan sesaat itu tim Polresta Malang Kota bergerak cepat dan dapat mengamankan tiga pelaku lainnya sehingga dapat diproses," ujarnya.

Dari kejadian pengeroyokan itu, polisi mengamankan empat tersangka berinsial CV (22), MIP (20), TAB (21), dan FP yang masih di bawah umur.

"Dari empat tersangka, satu orang merupakan anak dibawah umur. Dan kami sudah mendapatkan rekomendasi bahwa bisa dilakukan penahanan," tegas Tinton.

Atas kejadian tersebut para tersangka dijerat Pasal 170 ayat 2 KUHP dan terancam hukuman tujuh tahun penjara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.