Kasus pemuda di Kota Malang yang dikeroyok dan videonya viral diduga dipicu persoalan pribadi. Korban sebelumnya dituduh melakukan pencabulan terhadap seorang gadis yang juga teman dari para pelaku.
Polisi masih mendalami kemungkinan keterkaitan pengeroyokan dengan dugaan pencabulan tersebut. Gadis itu sendiri menjadi saksi dalam kasus pengeroyokan tersebut.
"Sebelumnya (kasus pengeroyokan) ada permasalahan (korban dengan saksi), kami juga mendapat laporan adanya dugaan pencabulan oleh karena itu kami masih mendalami untuk perkara pencabulan," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodo saat konferensi pers di Mapolresta, Senin (29/11/2021).
Pencabulan itu sendiri diduga dilakukan oleh SW (23), korban pengeroyokan. Dugaan pencabulan dilakukan sehari sebelum pengeroyokan terjadi.
"Berdasarkan pemeriksaan, pengeroyokan itu karena spontanitas dari para pelaku yang berada di lokasi. Saudara saksi menyampaikan ke pelaku (pengeroyokan), aku ada masalah gitu aja. Pelaku datang ke lokasi menemani saja. Belum kita temukan apakah ada keterkaitan saudara saksi dengan pengeroyokan itu," ujarnya.
Salah satu tersangka, CV mengaku memukul korban karena mendapat informasi bahwa korban telah mencabuli saksi.
"Udah teman saya (saksi) ini dicabuli diajak ngomong baik-baik gak bisa, hampir jatuh soalnya mobilnya terbuka. Akhirnya spontanitas," kata CV saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Kasus pengeroyokan itu sendiri terjadi di kawasan Taman Nivea Jalan Merbabu, Kota Malang, Sabtu (20/11/2021).
Peristiwa itu viral karena sempat direkam dan videonya tersebar di media sosial. Tinton menceritakan, awalnya korban diundang saksi ke lokasi, untuk diminta klarifikasi terkait kejadian sehari sebelumnya (dugaan pencabulan).
Karena saksi menduga dirinya telah menjadi korban pencabulan. Malam itu, saksi bersama korban sempat kongkow di sebuah kafe dan akan berlanjut ke klub malam di Kota Malang.