Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini. Menurut Suratno, kejadian ini diakibatkan adanya bencana alam.
"Ini karena bencana alam. Akibat jembatan ambruk maka terjadi siswa sekolah tidak bisa menuju sekolah. Terpaksa siswa harus belajar di masjid. Namun demikian kita sudah mencari langkah-langkah tersendiri," ujarnya kepada detikcom, Kamis (25/11/2021).
Suratno menambahkan pihaknya secepatnya bakal merelokasi siswa yang belajar di masjid ke lokasi yang lebih layak. Beberapa bangunan dan ruang kelas SD yang lain bakal digunakan untuk menampung siswa yang saat ini mengikuti kegiatan belajar mengajar di masjid.
![]() |
"Kita masih mencari (Gedung sekolah) sekitar. Secepatnya," tambahnya.
Suratno mensyaratkan gedung alternatif untuk menampung para siswa SD ini haruslah memenuhi kelayakan untuk digunakan proses pembelajaran. Kebutuhan gedung alternatif ini tergolong urgent, karena sebentar lagi para siswa harus menghadapi ujian.
"Kan tidak mungkin menggunakan masjid secara terus menerus. Sehingga kita upayakan untuk mencari tempat alternatif, bisa mencari SD atau sekolah lain yang terdekat," kata Suratno.
Menurut Suratno, mengalihkan sementara proses belajar mengajar murid SDN 7 Tegalharjo dengan menampung di sekolah lain sangatlah memungkinkan. Ini karena, saat ini aturan pembelajaran tatap muka masih menerapkan kebijakan terbatas yang diikuti maksimal 50 persen siswa.
Suratno menekankan bahwa hak pendidikan murid harus tetap diberikan oleh sekolah. Meskipun dengan kondisi yang terjadi pada SDN 7 Tegalharjo saat ini.
"Siswa harus tetap dijamin pendidikannya. Risiko juga harus diminimalkan, maka secepatnya diupayakan untuk tempat belajar yang lebih baik," ungkap Suratno.
Untuk solusi atas persoalan akses jalan ke SDN 7 Tegalharjo ini, Dinas Pendidikan Banyuwangi sudah berkomunikasi dengan dinas terkait. Suratno, juga sudah berkoordinasi dengan Korwilsatdik kecamatan Glenmore.
"Karena solusi untuk jembatan masih belum jelas kapan. Sambil menunggu itu, kita segera upayakan mencari alternatif pembelajaran," cetusnya.
Sebanyak 35 siswa SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, terpaksa menggunakan bangunan masjid untuk kegiatan belajar mengajar. Ini dikarenakan jembatan satu-satunya yang menjadi akses menuju ke sekolah tersebut ambruk diterjang banjir.
Sudah hampir seminggu ini, siswa mulai kelas 1 hingga 6 SDN Tegalharjo belajar di Masjid Ar-Taufik, Desa setempat. Para guru terpaksa merelokasi kegiatan belajar mengajar (KBM) muridnya, lantaran hingga kini belum ada akses penghubung sementara yang dibangun.