Belasan pelanggan PDAM Kota Pasuruan di Perum Tiara Candi III memutus jaringan. Alasannya, distribusi air sering mampet.
Warga yang memutus jaringan mengatakan, aliran air kecil dan sering tak keluar sama sekali. Sementara mereka harus tetap membayar.
"Banyak yang diputus. Kalau saya pribadi karena air keluarnya sedikit kadang nggak keluar tapi bayar terus," kata Teguh Wicaksono, salah satu warga, Rabu (24/11/2021).
Karena air sering tak keluar, ia akhirnya memutus jaringan. "Yang mutus waktu itu ngomong 'harusnya ada petugas kontrol saluran yang ngecek aliran', tapi nyatanya nggak ada," ungkap pria yang juga Ketua RT 05 RW 02 Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo ini.
Hal senada diungkapkan Taufik. Ia memilih memutus jaringan karena aliran air sering ngadat. Di bloknya yang terdapat 13 rumah, 5 rumah memutus jaringan.
"Sudah tiga bulan lalu saya putus. Pakai pompa air saja," ungkapnya.
Warga yang memutus jaringan mengaku dirugikan. Selain tak bisa mengakses air kualitas baik PDAM yang bersumber dari mata air Umbulan, mereka juga sudah membayar biaya pemasangan jaringan saat membeli rumah.
Simak juga 'Pemotor di Pasuruan Tewas Tertabrak Mobil Usai terobos Lampu Merah':
Sementara warga yang tak memutus jaringan mengaku ingin bertahan dan berharap ada perbaikan pelayanan. Meski demikian, mereka tetap menggunakan sumur bor dan pompa untuk keperluan sehari-hari.
"Saya biasa pakai PDAM ya malam hari. Nandon untuk masak dan minum," kata Agus Widodo, warga lainnya.
Distribusi air PDAM tak lancar sejak lama. Air lancar pada jam-jam tertentu seperti malam hari dan tak keluar saat pagi dan sore hari.
Warga sering melapor kemudian ada petugas datang. Air lancar setelah ditangani petugas, namun beberapa hari kemudian air kembali mampet.