Pasuruan - Kolam utama mata air
Umbulan, di Desa Umbulan, Winongan, Kabupaten Pasuruan ditutup untuk umum. Sebelumnya, selama bertahun-tahun, kolam ini dimanfaatkan masyarakat sebagai pemandian rakyat.
"Berdasarkan uji secara teratur yang dilakukan PT Meta selaku pelaksana SPAM Umbulan, bakteri e-coli di head pond (kolam utama) tinggi. E-coli ini berasal dari kegiatan manusia, yakni dari usus besar manusia. Di kolam itu kan selama ini untuk mandi, berenang, cuci karpet dan lain-lain," kata Kepala UPT PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) Wilayah Sungai Welang Pekalen di Pasuruan, Novita Andriani, Jumat (11/6/2021).
Selain bertujuan agar air di kolam utama steril dari escherichia coli (e-coli), penutupan juga dilakukan untuk memudahkan upaya pemeliharaan. Selama ini, kata Novita, pihaknya terganggu dengan aktivitas manusia ketika akan melakukan pemeliharaan.
"Kedua, kami butuh operasi dan pemeliharaan. Kalau ada kegiatan masyarakat kami tak bisa melakukan operasi. Ganggangnya cukup banyak," jelasnya.
Novita menegaskan, penutupan kolam utama sudah sesuai dengan aturan. Kolam utama memang tak diperuntukkan untuk aktivitas masyarakat umum.
"Sesuai peraturan tak boleh ada kegiatan masyarakat di kanan-kiri kolam. Memang head pond Umbulan itu tidak didesain untuk kolam renang, sangat berbahaya. Jadi untuk keselamatan semuanya. Jadi sebenarnya tak boleh digunakan untuk berenang," terangnya.
Novita menjelaskan, sumber air Umbulan selama ini ditampung di kolam utama. Dari kolam utama, disalurkan ke berbagai lokasi antara lain ke PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, PDAM Kota Pasuruan, irigasi, budidaya perikanan dan terkini ke SPAM Umbulan.
"Jadi bukan hanya dipakai SPAM Umbulan.
SPAM Umbulan itu baru. Banyak yang memanfaatkan. Karena volumenya berlebih akhirnya dimanfaatkan untuk SPAM, dari pada dibuang," jelas Novita.
Novita juga menjelaskan bahwa meski saat ini kolam utama tercemar e-coli, dipastikan air yang disalurkan ke masyarakat steril. Pasalnya, sebelum diolah, air dari kolam utama ditreatment terlebih dahulu.
"Sebelum masuk ke tempat pengolahannya SPAM Umbulan, air itu ditreatment dulu. Sebelum masuk dan keluar ada ujinya. Jadi yang disalurkan ke lima daerah itu steril," tandasnya.
Sementara itu, pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini menempati sempadan kolam utama dipindahkan ke Umbulan Water Park. Umbulan Water Park dibangun tak jauh dari kolam utama ebagai salah satu kompensasi proyek SPAM Umbulan untuk mengganti fungsi pemandian rakyat di kolam tersebut.
Sebanyak 15 PKL sudah dipindahkan ke Umbulan Water Park. Setiap PKL menempati kios yang dibangun di sana dan menerima kompensasi Rp 2 juta.
"Kolam renang sudah disediakan di Umbulan Water Park. Pedagang diarahkan ke sana. Mereka kami fasilitasi. Satu PKL kami dampingi dua orang, kita bantu armada," terang Novita.
Menurut dia, Pemkab Pasuruan sudah menunjuk Camat Winongan sebagai penanggungjawab aset water park tersebut. Saat ini, kolam water park masih dalam tahap pembersihan.
"Masyarakat harus diajak dan dibiasakan memanfaatkan Umbulan Water Park, sehingga tidak lagi beraktivitas di kolam utama Umbulan," pungkas Novita.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini