Air Siap Minum dari SPAM Umbulan Jangkau Beberapa Kawasan Surabaya

Air Siap Minum dari SPAM Umbulan Jangkau Beberapa Kawasan Surabaya

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 14:23 WIB
Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno
Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan telah mendistribusikan air siap minum. Air tersebut akan segara dinikmati warga Surabaya di beberapa kawasan.

"Kemarin sudah coba dialirkan ke Kota Surabaya. Sudah kita terima. Kapasitas yang kita bisa terima sampai sekarang 100 liter per detik. Nanti akan ditingkatkan bertahap mencapai 1.000 liter per detik," kata Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno, Selasa (4/8/2020).

Mujiaman menyatakan, tahapan saat ini yakni fokus bagaimana meningkatkan kecepatan debit aliran air. Dari 100 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik.

"Tentu perlu support dari pihak swasta, dalam hal ini pihak pengelola dan pengembang," ujar Mujiaman.

Nantinya konsumen mengganti air PDAM Surabaya dengan SPAM Umbulan, maka harus ada kesepakatan harga. Menurut Mujiaman, saat ini debit aliran air SPAM Umbulan ke Kota Surabaya masih terbilang kecil dan perlu ditingkatkan kapasitasnya.

"Harapan saya soal kita menjual ke swasta ini kalau bisa diselesaikan secara komersial. Artinya apa? Mereka (konsumen) mampu menanggung harganya, PDAM mampu melayani. Ini kan win win," imbuhnya.

Mujiaman menyampaikan, saat ini beberapa kawasan di Surabaya sudah dapat menikmati air siap minum dari SPAM Umbulan. Beberapa kawasan dipilih karena kualitas perpipaan-nya baru dan tingkat kebocorannya rendah. Ke depan jangkauannya akan terus diperluas.

"Kawasan mana? tentu saja kawasan yang sudah established, yaitu Pakuwon, Ciputra, Graha Family dan sekitarnya," tambahnya.

Sementara saat ditanya terkait perbedaan harga distribusi air SPAM Umbulan dan PDAM, Mujiaman menyampaikan air PDAM jauh lebih murah. Ini karena faktor kapasitas air PDAM saat ini mencapai Rp 12 ribu liter per detik.

"Sehingga harga rata-rata kita (PDAM) sekitar di bawah Rp 2 ribu. Sedangkan Pemprov Jatim menargetkan untuk mengirim ke kita (SPAM Umbulan) Rp 2.400, lebih mahal. Dan kita tadi kehilangan air sudah kita hitung. Jadi kita lebih murah lagi," jelas Mujiaman.

Meski demikian, kata Mujiaman, karena SPAM Umbulan merupakan proyeksi nasional, tentunya harus di-support sebagai percontohan kota atau kabupaten lain. Harapannya, bagaimana Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan infrastruktur di Jawa Timur, khususnya Surabaya bisa berjalan baik.

"Ini penting, karena pemerintah pusat sudah menyiapkan perudangan peraturan untuk mempercepat pembangunan dengan cara KPBU itu. Masih sedikit sekali yang memanfaatkan. Alhamdulillah Jawa Timur sudah memiliki ini," lanjut Mujiaman.

Mujiaman menilai, SPAM Umbulan, jika berhasil diterapkan di Surabaya dapat dijadikan rule model pembangunan bagi kota atau kabupaten lain. Dengan begitu pembangunan di kota atau kabupaten lain akan lebih cepat.

"Ini bisa dijadikan model kalau ini berhasil. Maka pembangunan di Surabaya atau kota-kota lain nanti akan lebih cepat, karena menggunakan dana pemerintahan sangat sedikit," ungkap Mujiaman.

Namun pihaknya belum menetapkan harga resmi distribusi SPAM Umbulan ke beberapa kawasan di Surabaya. Sebab, harga yang dipatok Pemprov Jatim sekitar Rp 2.400 itu belum termasuk biaya listrik, pembangunan instalasi pipa, Sumber Daya Manusia (SDM), perawatan, hingga perhitungan risiko kehilangan air.

"Kalau kita beli Rp 2.400, tinggal kita tambahi biaya listrik, biaya manusia, dan biaya perawatan. Syukur-syukur dari pihak swasta bisa memberikan subsidi kepada masyarakat kecil," ungkap Mujiaman.

Pihaknya berharap, tak hanya infrastruktur yang memadai untuk mendukung distribusi air siap minum dari SPAM Umbulan. Namun kesiapan pelanggan untuk menerima distribusi air ini juga penting.

"Diharapkan tahun depan bisa mencapai 1.000 liter per detik. Sudah tersambungkan ke penampung kita. Dari penampung dikirimkan ke luar lagi," pungkas Mujiaman.

Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.