Perbaikan Jalan 'Offroad' di Jombang Butuh Anggaran Rp 55 M

Perbaikan Jalan 'Offroad' di Jombang Butuh Anggaran Rp 55 M

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 17:25 WIB
jalan rusak di jombang
Jalan ini rusak karena dilewati truk (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang - Jalan Kabupaten Tapen-Kabuh di Jombang yang rusak parah dan berlumpur menyulitkan para pengguna jalan dan mematikan bisnis warga. Pemerintah menyebut perbaikan permanen jalan ini membutuhkan anggaran Rp 55 miliar.

Kerusakan paling parah jalur Kabuh-Tapen di Dusun Tapen Lor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Jombang. Sekitar 500 meter jalan selebar 4 meter itu penuh lumpur dan sarat kubangan.

Jalur alternatif Lamongan-Jombang-Mojokerto itu rusak parah akibat pengalihan arus lalu lintas dampak proyek pembangunan Jembatan Ploso sejak Juni 2020. Karena banyak kendaraan dengan tonase tinggi melintas di Jalan Kabuh-Tapen.

Pengalihan arus lalu lintas imbas proyek Jembatan Ploso juga melalui dua jalan Kabupaten Jombang. Yaitu jalur Ploso-Pasar Ploso dan Ploso-Bawangan. Sehingga kedua ruas jalan tersebut juga rusak.

jalan rusak di jombangFoto: Enggran Eko Budianto

"Estimasi dananya kami butuh Rp 53-55 miliar untuk menyelesaikan (perbaikan permanen) Jalur Kabuh-Tapen. Panjangnya yang rusak sekitar 9 Km," kata Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi kepada wartawan, Rabu (24/11/2021).

Panjang jalan ruas Ploso-Bawangan yang harus diperbaiki 1,6 Km. Sedangkan ruas Ploso-Pasar Ploso sekitar 1,2 Km. Menurut Bayu, perbaikan ketiga jalan secara permanen akan dilakukan setelah pembangunan Jembatan Ploso tuntas Januari 2022 nanti.

"Kalau Jembatan Ploso sudah bisa dioperasikan, itu baru kami tangani," terangnya.

Perbaikan permanen tiga ruas jalan tersebut, lanjut Bayu, tidak mungkin dikerjakan sendiri oleh Pemkab Jombang. Karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Sementara pihaknya hanya mengalokasikan perbaikan ruas Ploso-Pasar Ploso Rp 800 juta untuk tahun depan.

Oleh sebab itu, perbaikan akan melibatkan Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Nasional, Dinas PU Bina Marga Jatim, Waskita sebagai pelaksana proyek Jembatan Ploso, serta Pemkab Jombang.

"Kalau untuk perbaikan permanen tetap mereka yang mengerjakan. Entah itu melalui bantuan keuangan dari provinsi ke daerah, atau dianggarkan langsung dari APBN semacam hibah gitu untuk daerah, atau melalui CSR kalau Waskita," jelasnya.

Selama Jembatan Ploso belum beroperasi, tambah Bayu, pihaknya sebatas melakukan penanganan jangka pendek terhadap 3 ruas jalan yang rusak. Penanganan jangka pendek juga bekerja sama dengan BP2JN, Dinas PU Bina Marga Jatim dan Waskita.

Hanya saja sejauh ini pihaknya baru menerima bantuan 3 dump truck (DT) hasil kelupasan (sensheet) hot mix. Satu DT kelupasan hot mix digunakan di ruas Ploso-Pasar Ploso, sedangkan 2 DT untuk ruas Kabuh-Tapen. Selain itu, pihaknya juga menerima bantuan 8 ton cold mix untuk menutup permukaan jalan yang sudah diuruk sensheet hot mix.

"Kondisinya masih rusak parah memang. Karena 2 DT sensheet hot mix belum cukup. Kalau menyelesaikan ruas Kabuh-Tapen butuh sekitar 100-150 DT," tandasnya.

Kondisi Jalan Kabuh-Tapen yang rusak parah dan berlumpur menyulitkan para pengguna jalan untuk melintas. Tak jarang pengendara sepeda motor terjatuh dan mobil terjebak lumpur yang cukup dalam.

Tidak hanya itu, kerusakan jalur alternatif Lamongan-Jombang-Mojokerto ini juga membunuh bisnis warga di lokasi. Banyak warung dan toko terpaksa tutup karena sepi pembeli. Menurut warga, sepinya pembeli karena masyarakat enggan melintas di jalan rusak tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.