Pemprov Jatim Akan Bangun Jalur Kereta Api di Gerbangkertosusila

Pemprov Jatim Akan Bangun Jalur Kereta Api di Gerbangkertosusila

Faiq Azmi - detikNews
Selasa, 23 Nov 2021 22:21 WIB
Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan konektivitas di Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan). Hari ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjajaki kerja sama dengan salah satu Bank asal Jerman, untuk pembangunan jalur kereta api di Gerbangkertosusila.
Gubernur Khofifah saat menerima perwakilan Bank Pembangunan Jerman (KfW)/Foto: Istimewa (dok.Pemprov Jatim)
Surabaya - Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan konektivitas di Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan). Hari ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjajaki kerja sama dengan salah satu Bank asal Jerman, untuk pembangunan jalur kereta api di Gerbangkertosusila.

Jalur kereta api tersebut untuk mempercepat konektivitas, guna mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan satelit Jatim. Menurut Khofifah, rencana pembangunan jalur kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRRL) di wilayah Gerbangkertasusila, sejalan dengan mandat Perpres No 80 Tahun 2019. Di mana, salah satu poin pentingnya yaitu membangun konektivitas transportasi publik di wilayah Gerbangkertosusila.

"Ini menjadi kebutuhan dari konektivitas, sekaligus melaksanakan salah satu dari mandat Perpres 80 Tahun 2019 yaitu membangun konektivitas transportasi publik di wilayah Gerbangkertasusila. Mengenai hal ini sudah pernah berdiskusi dengan beberapa menteri sampai dengan Bapak Presiden RI Jokowi. Apakah ada yang elevated, underground atau menggunakan rel yang ada," kata Khofifah saat menerima perwakilan Bank Pembangunan Jerman (KfW) di Gedung Negara Grahadi, Selasa (23/11/2021).

Khofifah menyebut, dari pemaparan yang disampaikan Bank Pembangunan Jerman tersebut, ada beberapa format pembangunan SRRL wilayah Gerbangkertosusila. Pertama jalur Stasiun Gubeng-Sidoarjo, kedua jalur Stasiun Gubeng-Stasiun Kota-Stasiun Pasar Turi. Selanjutnya Lamongan-Gresik, Gubeng-Mojokerto. Sementara format pembiayaan yang disampaikan yaitu hibah dan pinjaman (loan).

Sebagai informasi, rencana total pembiayaan pembangunan SRRL fase pertama mencapai USD 337.977.800. Terdiri dari total hibah sebesar USD 89.222.800 dan pinjaman 248.755.000.

"Perwakilan KfW telah berkomunikasi dengan Menkeu dan Menteri Bappenas. Nanti selanjutnya juga akan dilakukan komunikasi dengan Wali Kota Surabaya beserta jajaran terkait pembangunan ini. Setelah selesai semua, baru pihak KfW akan menyampaikan untuk mendapat persetujuan dari Bank Pembangunan Jerman, baik membantu lewat hibah maupun pinjaman," kata Khofifah.

Selain menjalankan mandat Perpres No 80 Tahun 2019, lanjut Khofifah, pembangunan SRRL menjawab kebutuhan transportasi publik yang modern, pro environment, pro climate. Serta mengedepankan aspek ramah lingkungan.

"Transportasi publik ini modern, pro environment, pro climate, mengedepankan aspek ramah lingkungan. Karena sentralnya di Surabaya yang menjadi Kota Terbersih se-ASEAN. Maka tentu prosesnya harus dikomunikasikan dengan persetujuan Pemkot Surabaya," pungkasnya. (sun/bdh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.