Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) bisa memanfaatkan potensi ekonomi. Bupati muda ini mencontohkan pengelola TPST Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo yang berhasil memanfaatkan sampah rumah tangga hingga diolah jadi briket bahan alternatif untuk industri kecil.
Apalagi lebih dari satu tahun ini TPST Desa Banjarbendo sudah tidak lagi mengirim sampahnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon. Semua sampah yang diambil dari 10.000 KK itu berhasil diolah habis menjadi briket dan menjadi menjadi sumber pemasukan bagi 14 orang yang mengelolanya.
"Konsep pengelolaan TPST Banjarbendo ini adalah yang dari awal kita inginkan bersama, bagaimana sampah bisa berkurang, dan justru bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Gus Muhdlor, Selasa (23/11/2021).
Bupati Muhdlor menjelaskan, keberhasilan TPST Desa Banjarbendo ini bisa direplikasikan ke TPST lain. Ada 113 TPST desa di Sidoarjo ini yang bisa belajar manajemen pengolahan sampah yang efektif.
"Selain itu, konsep ini juga akan diaplikasikan di TPA Jabon. Puluhan ribu ton sampah yang ada di TPA Jabon bisa diolah menjadi briket bahan bakar. Rencananya proyek ini akan dimulai tahun depan," jelasnya.
Muhdlor berharap pengolahan sampah menjadi briket bahan bakar pengganti ini bisa mengatasi permasalahan sampah di Sidoarjo. Muhdlor juga minta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mengawal TPST - TPST mendorong agar pemilahan sampahnya dioptimalkan. Termasuk mencontoh TPST Desa yang berhasil mengolah sampahnya menjadi Briket ataupun Pupuk Organik.