Bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mereka bertemu dengan anak-anak muda setempat. Mereka berbagi inspirasi dan pengalaman mengembangkan bisnis.
Program ini merupakan kolaborasi skema 'Pahlawan Digiral UMKM" dan komunitas Nongkibar Banyuwangi. Hadir CEO Wahyoo Peter Shearer, Co-Founder Qasir.id Rachmat Anggara, CEO Credibook Gabriel Frans, CEO Kang Duren Dzulfikri, Ketua Umum ICCN Fiki Satari dan Tim Stafsus Presiden RI, Axel Hugo.
Mereka memberikan klinik konsultasi UMKM kepada para entrepreneur muda Banyuwangi. Yang hadir bisa langsung sharing dan konsultasi mengenai produk atau usaha mereka.
Anak-anak muda Banyuwangi diedukasi untuk memiliki transformasi mindset dalam berbisnis di era digital, sehingga menginspirasi anak muda untuk menjadi creativepreneur. Total ada 400 anak muda terlibat, baik secara daring maupun luring.
"Selama ini, banyak acara motivasi creativepreneur. Namun, sering kali kemasannya tidak asyik dan harganya mahal," kata Putri Tanjung, yang juga dikenal sebagai sosok muda pengusaha bidang kreatif.
"Oleh karena itu, akhirnya kita menginisiasi gerakan Pahlawan Digital UMKM ini. Agar bisa menginspirasi banyak anak-anak muda," lanjutnya.
Putri Tanjung senang bisa kembali terbang ke Banyuwangi untuk berbagi pengalaman dan inspirasi bersama anak-anak muda setempat. "Kami melihat Banyuwangi ini punya potensi yang besar daya kreativitas anak mudanya," ungkapnya.
Putri Tanjung pun membagi kiat menjadi pengusaha. Salah satunya adalah memiliki growth mindset. "Definisi pengusaha itu adalah jeli melihat peluang dan menciptakan peluang. Dan jangan takut gagal, karena pengusaha itu sahabatnya adalah kegagalan," kata Putri.
Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Fiki Satari mengatakan, UMKM yang juga banyak diisi anak-anak muda perlu terus didorong tumbuh. "Saat ini, 60 persen ekonomi nasional disumbang dari UMKM," ujarnya.