Kunjungan ini dilakukan oleh Putri Tanjung pada Sabtu (21/11/2021). Disambut warga dan anak Kampung Batara, Putri melihat bagaimana masyarakat dengan keterbatasan fasilitas tetap berkarya, belajar dan menjaga seni dan budaya di wilayah setempat.
"Di Kampung Batara kemarin seneng banget karena saya bisa melihat langsung bagaimana masyarakat mengembangkan potensi mereka meski penuh dengan keterbatasan," ujarnya kepada detikcom, Minggu (21/11/2021).
Kampung Batara ini berada di ujung barat Kota Banyuwangi yang berbatasan langsung dengan hutan lereng Gunung Ijen. Batara adalah kepanjangan dari Baca Taman Rimba. Di sini anak-anak belajar membaca, menulis dan belajar bersama alam. Sementara potensi di wilayah ini adalah media anyaman bambu dan kopi. Untuk mendatangi Kampung Batara membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari kota Banyuwangi, dengan jalan terjal dan berliku.
"Dari sini saya belajar bagaimana kegigihan mereka untuk terus berjuang melestarikan budaya dan terus menciptakan karya UMKM wadah anyaman bambu dan juga kopi," tambahnya.
Putri Tanjung juga melihat langsung karya dari warga Kampung Batara. Mulai dari besek bambu hingga kopi. Saat ini mereka menjual produk unggulan mereka dengan cara konvensional. Sehingga masih menikmati hasil yang maksimal.
"Saya janji akan datang ke sini lagi membawa hal yang tentunya baru. Pembentukan koperasi untuk awal dari membantu kegiatan ekonomi di sini. Selain itu juga digitalisasi penjualan produk nantinya akan dilakukan. Pasti saya akan datang kembali di sini untuk memberikan semangat baru bagi kampung Batara," tegasnya.
"Kunjungan Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung lebih melihat sisi ekonomi di Kampung Batara. Kami sangat menyambut antusias kehadiran beliau di wilayah kami," tambahnya.
Widie mengaku bakal menyambut baik kedatangan Putri Tanjung kembali ke Kampung Batara. Sebab Kampung Batara masih membutuhkan peningkatan kapasitas SDM masyarakat.
"Kampung Batara membutuhkan koperasi. Selama ini memang sudah kita buat embrio-nya. Nantinya untuk masyarakat generasi muda akan fokus pada IT sementara untuk yang tua fokus pada produk anyaman bambu maupun kopi," pungkasnya.