Talitha Shofw Ariella, Florencia Christine dan 8 pelajar SMP Muhammadiyah 14 Surabaya lainnya berinovasi. Mereka membuat air aki motor berbahan tuak dari pohon siwalan sebagai energi alternatif.
Talitha dan Florencia membuat inovasi ini untuk mengetahui apakah tuak bisa dijadikan sumber energi listrik. "Aki bahan tuak. Aki ini isinya tuak. Karena biasanya pohon siwalan dimanfaatkan sebagai minuman legen saja. Nah kami manfaatkannya untuk arus," kata Florencia saat ditemui di SMP Muhammadiyah 14 Surabaya, Rabu (17/11/2021).
Tahapan yang mereka lakukan yakni, air legen difermentasi sampai menjadi tuak dengan pengukuran pH dan tegangan. Lalu tuak dimasukkan ke aki bekas sebagai cairan pengganti, dan dihubungkan dengan arus listrik lampu.
Penggunaan tuak ini sebagai alternatif untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar. Selain itu juga menjadi solusi sebagai alat penerangan, terlebih ketika terjadi pemadaman listrik. Serta lebih ramah lingkungan karena alami dari SDA yang ketersediaannya melimpah.
Kandungan pH pada tuak yang telah difermentasi sebesar 0,8. Sehingga dapat menyalurkan energi ke lampu pada rangkaian listrik. Jika lampu menyala, maka menunjukkan semakin rendahnya pH dan energi yang dihasilkan semakin maksimal.
"Ada asam dari tuaknya punya pH rendah, sama kayak air zuur (air aki basah). Zuur 0,5 pH, tuak 0,8 pH-nya dan bisa menyala," jelasnya.